Bandung, Telkom University – Setiap mahasiswa Telkom University di era digital ini dituntut untuk dapat menjadi seorang Creator, sehingga setiap student body mampu secara mandiri memproduksi sebuah karya kreatif dalam bidang apapun. Untuk mengasah karakteristik tersebut, Fakultas Komunikasi dan Bisnis (FKB) menggelar Webinar Series bertajuk “Yuk Jadi Konten Kreator, Bukan Jadi Subscriber” pada Senin (29/6).
Pada webinar episode kali ini, pembicara yang hadir adalah Oki Ahmad Ismail, S.Sos., M.Si. dan moderator I Gayes Mahestu, S.S., M.I.Kom. Keduanya merupakan dosen Ilmu Komunikasi, FKB, Telkom University. Audience yang hadir pun terbuka bagi umum, namun dikhususkan untuk mahasiswa dan calon mahasiswa.
Oki memaparkan bahwa Indonesia memiliki potensi menjadi pusat content creator yang mendunia. “Indonesia di era digital tidak hanya berpotensi menjadi konsumen, tapi juga menjadi powerhouse (creator handal didalamnya) bagi ekonomi digital dunia.” Ungkap Oki.
Hal tersebut terlihat dari data yang dihimpun dari Hootsuite, menerangkan bahwa penetrasi internet di Indonesia sudah mencapai 64%. Pengguna terbesar adalah anak muda dan pentrasi akan terus meningkat. Data tersebut menjadi sebuah peluang bagi siapapun yang dapat memanfaatkannya menjadi sebuah profit ataupun benefit.
Masyarakat Indonesia begitu memiliki atensi yang tinggi terhadap social media, tidak heran banyak bermunculan konten creator baru setiap hari nya. Khususnya Youtube, yang pada saat ini menjadi social media nomor satu paling popular yang banyak digunakan masyarakat Indonesia.
Untuk mampu bersaing dengan content creator lainnya, kita perlu mempelajari strategi pemasaran yang jitu. Dalam program studi Ilmu Komunikasi di Telkom University, ada yang dikenal dengan Komunikasi Pemasaran. Secara singkat, Komunikasi Pemasaran adalah sarana yang digunakan untuk menginformasikan, mempersuasi, dan mengingatkan konsumen, baik secara langsung maupun tidak langsung, mengenai produk atau jasa yang dijual (dalam hal ini konten).
Oki pun memaparkan ada beberapa kompetensi yang perlu dimiliki seorang konten creator baru, khususnya pada platform video sharing Youtube.
“Diantaranya adalah nama channel yang menarik dan mudah diingat, konten yang disajikan konsisten baik topik maupun waktu uploadnya, dapat berkolaborasi dengan creator lainnya, unik dan berbeda dari creator lainnya. Tidak lupa juga teman-teman mulai mempelajari optimasi Search Engine Optimization (SEO) dari pada meta data video yang di upload. Sehingga memudahkan pencarian para viewers.” Jelas Oki.
Optimasi SEO metadata pada konten YouTube adalah membuat judul, deskripsi, penggunaan hashtags yang tertarget kata kuncinya. Contoh sederhananya, jika kalian ingin membuat panduan video masak. Kata kuncinya tidak hanya “Tutorial Memasak” saja, akan lebih baik jika lebih spesifik seperti “Tutorial Memasak Nasi Goreng Khas Indonesia”, misalnya.
“Saya berpesan, rekan-rekan untuk dapat membuat konten yang bermanfaat dan memberikan inspirasi bagi para audience konten kalian. Sehingga kita menyumbang konten positif ke jagad maya” harap Oki.