BANDUNG, Telkom University – Seiring dengan mudahnya masyarakat mengakses informasi melalui dunia digital menjadikan informasi tersebut harus dipertanyakan keabsahannya. Hal tersebut karena banyak penyebaran berita bohong yang mengakibatkan rusaknya persatuan baik antar pertemanan, keluarga bahkan bisa berakibat rusaknya bangsa.
Melihat masalah tersebut, mahasiswa S1 Digital Public Relations Telkom University yakni Michael Fabian, Hashim Thachi, dan Alengga Desra berhasil meraih juara 2 pada kompetisi Lomba Periksa Fakta yang diselenggarakan oleh Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (MAFINDO) dan Pusat Pengendalian Krisis Hoaks (Hoax Crisis Centre) Jawa Barat pada 22 Februari 2020 di BLOK71, Kota Bandung.
Hashim menceritakan pada lomba yang bertema “Pemeriksa Fakta Milenial Awasi Pilkada 2020” diinisiasi atas dasar meminimalisir hoaks di Pilkada 2020 yang kontennya cukup banyak berkaitan dengan politik, suku, agama, ras, dan antargolongan. Dalam lomba ini peserta potongan-potongan cuplikan video yang isinya adalah palsu.
“Jadi pada lomba ini kami memeriksa potongan-potongan video tersebut yang palsu kemudian ketika sudah menemukan sebuah kebenaran maka yang kami lakukan adalah mencocokkan antara menit per menit dari video yang palsu dan video yang sebenarnya terjadi.” Ucapnya.
Hashim menjelaskan bahwa tim nya mengikuti lomba ini sebagai sarana dan ajakan kepada teman-teman mahasiswa khususnya generasi milenials untuk bersama-sama memerangi berita bohong (Hoax). Menurut data yang didapat dari Kominfo bahwa mahasiswa atau generasi millenials adalah generasi yang sangat sedikit untuk terpapar berita bohong namun kelemahan generasi millenials adalah mereka tidak suka dengan politik sementara jenis hoaks yang paling dominan di Indonesia adalah hoaks politik.
“Oleh karena itu sesuai tema yang diusung oleh panitia, kami ingin mengajak generasi milenials untuk mencegah berita bohong khususnya di bidang politik agar tidak terjadi perpecahan diantara masyarakat Indonesia.” Ucapnya.
Guna pencegahan penyebaran hoax yang berdampak buruk bagi generasi saat ini, Hashim dan tim mengajak generasi milenials untuk berani dan peduli terhadap penyebaran berita hoax, berani untuk mencari fakta dari informasi yang diterima, dan yang paling penting perbanyak literasi-literasi sehingga bisa menekan penyebaran hoaks di Indonesia.
“Kebanyakan para millenials saat ini mengerti akan adanya berita hoaks namun mereka diam dan tidak peduli akan hal itu. Ayo sama-sama kita peduli dengan keadaan kita saat ini serta perangi berita fitnah yang merugikan bangsa kita, sebagai generasi penerus yang peduli kemajuan bangsa, kita harus peduli, peka mengedukasi serta mengajak teman-teman kita yang lain untuk memerangi hoaks karena hoaks atau berita bohong memiliki pengaruh yang sangat besar terhadap disintegrasi bangsa.” Ucapnya.