ICoICT 2021 Mengusung Tema Inovasi Digital Sebagai Solusi Pasca Pandemi

Fakultas Informatika Telkom University berkolaborasi dengan Multimedia University Malaysia (MMU) dan Universitas Gadjah Mada (UGM) kembali menggelar International Conference on Information and Communication Technology (ICoICT) ke-9 di tahun 2021 ini. Event ini berlangsung selama tiga hari mulai dari 3 – 5 Agustus yang diselenggarakan secara daring melalui Zoom Meeting serta sesi keynote dan tutorial disiarkan secara langsung di channel YouTube TelkomUniversity.

Dampak Covid-19 dirasakan pada berbagai aspek hingga membentuk sebuah kebiasaan baru (New Normal). Hal ini mendorong kerja sama antara warga dunia (Global Citizen), pemerintah, perusahaan, dan organisasi non-profit untuk menangani permasalahan global di masa sekarang dan yang akan datang.

Berdasarkan latar belakang tersebut, ICoICT ke-9 ini mengangkat tema “Digital Innovation for Post-Pandemic Recovery”. Penyelanggaraan ICOICT bertujuan untuk memberikan medium bagi para innovator untuk memaparkan ide & solusi terkait pemanfaatan digitalisasi dalam menyambut tatanan hidup baru.

Dekan Fakultas Informatika Telkom University, Dr. Z. K Abdurahman Baizal berharap agar acara ini dapat menjadi sebuah wadah untuk melakukan pertukaran ide, solusi, kolaborasi dalam menghadapi serta memecahkan permasalah global yang sedang terjadi.

“Saya ucapkan terima kasih kepada seluruh pembicara yang dapat hadir untuk sharing knowledge pada acara ini. Terima kasih juga kepada MMU dan UGM, saya harap kerjasama ini dapat berkelanjutan. Ini kedua kalinya ICoICT digelar secara daring, semoga pandemi cepat berakhir agar kita semua bisa bertemu secara langsung. Melalui kegiatan ini semoga dapat saling bertukar pengetahuan, ide, kolaborasi riset, serta inovasi untuk memecahkan permasalahan global (pandemic)” ungkap Baizal.

Kegiatan ini berlangsung selama tiga hari, 3-5 Agustus. Para pembicara yang hadir di sini akan memaparkan materi yang orisinil dan belum pernah dipublikasikan sebelumnya. Meskipun temanya adalah Digital Innovations for Post-Pandemic Recovery, namun tidak terbatas pada hal itu saja. Pembicara juga menyampaikan materi yang berkaitan dengan Healthcare, Bioinformatics, and Biomedical applications; Data Science for Pandemic Modelling and Analysis; Computer Vision; E-Learning and HCI during Pandemic; Networking, IoT, and Security; dan Applications for post-pandemic.

Pada hari pertama, terdapat tiga keynote speaker yang memaparkan materi, yaitu: Prof. Hayradi S. Gunawi dari University of Chicago yang memaparkan materi dengan judul, “Why Does the Cloud Stop Computing? Lessons from Thousands of Bug Reports, Service Outages, and Anecdotal Evidence”, kemudian Dr. David Taniar dari Monash University, membahas mengenai “Contact Tracing during Covid-19 Pandemic: An Australian Experience”, dan terakhir Chief Digital Healthcare Officer at Bio Farma Indonesia, Soleh Ayubi, Ph.D menyampaikan “Covid-19 Vaccine Distribution: an example of Accelerating Healthcare Transformation”.

Di hari kedua, terdapat tiga pembicara utama yang tidak kalah menariknya, diawali dengan Dr. Ir. Hammam Riza M.Sc, IPU, Head of Agency for the Assessment and Application of Technology (BPPT) yang menyampaikan tentang Digital Innovations for Post-Pandemic Recovery. Kemudian pembahasan mengenai “Machine Learning and Digital Technologies in the Context of Epidemiology and Clinical Trials” oleh Prof. Dr. Kazem Rahimi dari University of Oxford. Paparan berikutnya adalah dari Dr. Mohamad Hardyman Barawi dari Universiti Malaysia Sarawak yang memaparkan tentang “Modelling Sentiment and Contrastive Opinion of Covid-19 Pandemic on Social Media: Linking Computer Science and Social Science”.

Terdapat juga sesi knowledge transfer yang akan disampaikan oleh HUAWEI CLOUD – CTO of APAC Region, Mr. Wu Shiwei yang berfokus pada “Workforce Enablement in the New Normal of Post-Pandemic, Powered By Cloud Technology”.

Pada hari terakhir terdapat dua pembicara utama, yaitu Prof. Hadi Susanto dari University of Essex yang membahas soal “Covid-19 modelling in Indonesia: A Mathematician’s Apology” serta Reza Khorshidi, D.Phil dari University of Oxford dengan materi “Model.fit() to Market.fit(): A path towards turning ML research into ML products with real-world fit”.

Total terdapat 122 makalah ilmiah yang dipresentasikan pada ICOICT 2021 ini, terbagi dalam 25 sesi paralel. Di penghujung acara juga akan disampaikan “Best Paper Award” bagi para pembicara makalah oleh ICoICT 2021 TPC Chair Dr. Ade Romadhony. Hal ini diharapkan dapat menjadi apresiasi bagi para pembicara makalah ilmiah yang telah berpartisipasi pada ICoICT 2021 inidan menjadi motivasi bagi yang berminat untuk mengikuti ICoICT 2022 mendatang.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *