Jurnal DICTUM: Media Kajian Baru untuk Fasilitasi Berbagai Riset Digital Media, Culture dan Humanities

Jurnal DICTUM Media Kajian Baru untuk Fasilitasi Berbagai Riset Digital Media Culture dan Humanities

Telkom University – Sejalan dengan pesatnya perkembangan teknologi, keilmuan sosio humaniora terus menggeliat melakukan perkembangan hingga saat ini. Berbagai kajian baru bermunculan, termasuk diskusi mengenai distrust humanily yang diakibatkan teknologi sudah banyak diperbincangkan dalam kajian komunikasi 4.0. Tidak hanya mengalami perkembangan pada pembahasan kajiannya, media kajiannya pun tentu  memerlukan saluran baru. Hal tersebut mendorong Telkom University (Tel-U) untuk menerbitkan Jurnal Digital Media, Culture, & Humanities (DICTUM). Jurnal ini merupakan inisiasi yang dihadirkan oleh Center of Excellence (CoE) DICTUM di bawah Fakultas Komunikasi dan Bisnis (FKB). 

Jurnal DICTUM dipimpin Editor in Chief Jurnal DICTUM, Dudi Rustandi, M.I.Kom., dan Ketua CoE DICTUM, Dr. Adi Bayu Mahadian, S.Sos., M.l.Kom. Berbeda dengan jurnal lainnya, DICTUM menawarkan artikel-artikel kajian Bidang Komunikasi dengan kekhususan Digital Media, Culture dan Humanities. Menurut Adi Bayu, salah satu tujuan Jurnal DICTUM berkaitan dengan proyeksi CoE DICTUM itu sendiri di masa depan.

“DICTUM berasal dari Center of Excellence ke depannya diproyeksikan menjadi Pusat Unggulan Iptek. Salah satu kewajiban Pusat Unggulan Iptek adalah publikasi. Untuk itu, kami membentuk Jurnal DICTUM ini dan menawarkan ke publik akademisi terkait Bidang Komunikasi yang didasari riset-riset berbasis data digital,” ungkap Adi Bayu.

Menurut Dudi, Jurnal DICTUM menjadi pintu masuk menuju kajian di CoE DICTUM, sehingga isu-isu dapat ditangkap tidak hanya dari sudut pandang Tel-U, tetapi juga berdasarkan kaca mata para akademisi luar. Melalui jurnal ini, berbagai fenomena Bidang Komunikasi Digital dapat dikaji lebih dalam sekaligus dipublikasikan, sehingga membuka cakrawala pelbagai riset dalam Bidang Digital Media, Culture & Humanities.

Saat ini, Jurnal DICTUM baru saja menyelesaikan pembuatan Open Journal System (OJS) dan tengah mempersiapkan berbagai aspek teknis, mulai dari desain website, jajaran reviewer dan editor hingga kerja sama dengan mitra bestari. Jurnal ini diharapkan dapat memfasilitasi periset dan akademisi untuk berkontribusi dalam lingkup penelitian digital media, culture & humanities. 

“Jurnal DICTUM merupakan fasilitas untuk para periset dan publik akademisi. Jadi, ketika kami menawarkan satu jurnal, diharapkan jurnal tersebut dapat berkontribusi dalam lingkup kajian Digital Media, Culture & Humanities, baik di lndonesia maupun dunia. Sudah saatnya kami tidak berpikir inferior lagi. Kami harus mampu mempublikasikan karya-karya ilmiah tidak hanya di dalam negeri, tetapi juga keluar lingkup yang lebih global. Jangan hanya mempublikasikan artikel di jurnal luar terindeks Scopus, tapi kemudian disitasi lagi di dalam negeri. Tapi harus mulai membuat jurnal yang dapat mengglobal, dari Indonesia untuk dunia,” harap Adi, yang turut diamini Dudi.

Nantinya Jurnal DICTUM ini akan terbit dua kali dalam setahun, yakni pada bulan Mei dan November. Selain itu, Jurnal DICTUM juga ditargetkan memperoleh akreditasi SINTA 2 hingga Scopus agar dalam mengikuti gerak Tel-U menjadi lebih global. 

Penulis: Aqila Zahra Qonita| Editor: Adrian Wiranata | Foto: Public Relations

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *