BANDUNG, Telkom University – Forum Alumni Universitas Telkom menyelenggarakan Ramadhan Sharing, kisah inspiratif para alumni dari dalam maupun luar negeri di berbagai negara. Pada FAST Ramadhan Sharing edisi 20 ini, Telkom University menghadirkan Andri Pranata selaku Chief Executive Officer PT Sampoerna Telekomunikasi Indonesia (Net1).
FAST Ramadhan Sharing #20 ini diselenggarakan pada Rabu (13/5) dan diikuti peserta baik mahasiswa Telkom University maupun alumninya. Ramadhan Sharing ini diselenggarakan melalui aplikasi Zoom dan disiarkan langsung pada Youtube Channel Telkom University. Dalam Ramadhan Sharing ini juga dibuka program donasi untuk disalurkan kepada masyarakat yang terdampak Covid-19.
Dalam Ramadhan Sharing tersebut, Andri menceritakan perjalanan karirnya dari kuliah hingga menjadi CEO Net-1. Andri merupakan alumni Teknik Telekomunikasi angkatan 1995. Selama kuliah, Andri aktif dalam organisasi kemahasiswaan di kampus.
“Beroganisasi membentuk value-value penting yang tidak mudah didapatkan di ruang kuliah. Kolaborasi, respect, creative process, leadership, decision making, science, project management, team work dan win as a team,” ucapnya.
Dalam meniti karir, Andri mengaku melewati perjalanan yang tidak mudah. Memulai karir dengan membuat perusahaan digital bersama teman-teman STT Telkom sampai kemudian berpindah-pindah pada perusahaan provider di Indonesia. Berpindah dari satu daerah ke daerah lain, membuat Andri sempat mengalami culture shock.
“Pada satu moment, ketika pindah dari Semarang ke Jakarta juga agak culture shock juga ya. Yang biasa di Semarang kekeluargaan, waktunya sangat nyaman dengan keluarga, Bapak-Ibu di sana, keluarga di sana. Saya juga sudah beli rumah di Semarang, tiba-tiba dipindah. Jadi ya sempat galau sedikit, sampai akhirnya ditengah galau itu ada kesempatan datang dari Sampoerna Telecom,” ucapnya.
Saat itu Sampoerna Telecom merupakan satu-satunya layanan telekomunikasi yang mengandalkan 450MHz dengan teknologi 4G LTE sehingga Andri berpikir bahwa Net1 Indonesia sangat cocok untuk menyediakan jaringan yang dibutuhkan negara kepulauan seperti Indonesia. Akhirnya Andri menerima tantangan tersebut untuk bergabung dengan Sampoerna Telecom.
Andri mengatakan bahwa sudah saatnya ia mengabdi pada negeri ini melalui layanan untuk daerah-daerah tertinggal. Pada saat pandemi seperti sekarang ini, Andri juga merasa sedih ketika anak-anak yang harus melakukan study from home mengalami kesulitan untuk mendapatkan koneksi internet.
“Bismillah Saya terima. Meskipun ini masih perusahaan kecil dan tidak sebesar perusahaan tempat Saya bekerja sebelumnya, tetapi tidak apa. Yang penting kita tetap maju, kita punya value, kita punya prinsip untuk membantu negara ini maju,” ucapnya.