ZOOM, Telkom University – Perguruan tinggi sebagai tempat untuk pembangunan sumber daya unggul untuk bangsa, tidak hanya sumber daya manusia, tapi juga riset dan inovasi merupakan hal harus dikembangkan di Indonesia guna menjadikan Indonesia sebagai negara yang unggul dari segi riset dan inovasi.
Indonesia sebagai negara yang memiliki sumber daya alam yang melimpah menjadikan negeri ini memiliki potensi luar biasa untuk membangun riset-riset sehingga mampu mengahsilkan teknologi yang dapat bermanfaat untuk masyarakat Indonesia.
Pada webinar series kedua yang digelar oleh Telkom University (Tel-U) dan Universitas Islam Indonesia (UII), kolaborasi dua universitas ini menggelar webinar bertajuk Kerja Sama Riset dan Inovasi Perguruan Tinggi Indonesia untuk Tatanan Baru, yang berlangsung secara daring melalui Zoom, Selasa (25/8).
Turut hadir sebagai pembicara Adhi Indra Hermanu, S.T., M.T., M.M. (Kepala Sub Direktorat Riset Dasar, Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat, Deputi Bidang Penguatan Riset dan Pengembangan, Kementerian Riset Teknologi dan Badan Riset Nasional Republik Indonesia.
Dalam pemaparannya Adhi menjelaskan bahwa saat ini ada 4 jenis teknologi yang perlu dibangun di Indonesia untuk 5 tahun kedepan, diantaranya adalah teknologi tepat guna yang bisa langsung dimanfaatkan oleh masyarakat, peneliti mampu menghasilkan teknologi yang memiliki value dan dapat di komersialisasi, yang ketiga adalah teknologi yang mampu menggani impor dan mampu meningkatkan TKDM, dan yang keempat adalah teknolgi frontier.
“Negara kita memiliki sumber daya alam yang memiliki potensi-potensi pengembangan teknologi yang mampu mendongkrak perekonomian bangsa, saat ini focus riset PRN tahun 2020-2024 diantaranya adalah pangan, energi, kesehatan, transportasi, produk rekayasa keteknikan, pertahanan dan keamanan, kemaritiman, sosial humaniora, dan multidisiplin dan lintas sektoral..” Ucapnya.
Dari ke Sembilan focus riset yang ditetapkan, Adhi menambahkan bahwa dari focus riset tersebut telah dihasilkan 49 produk inovasi, dan saat ini kementerian focus pada 12 hasil inovasi untuk terus dikembangkan.
“dari 9 fokus riset telah ditentukan 30 tema, dan dihasilkan 49 produk inovasi, saat ini pemerintah focus terhadap 12 produk untuk masuk kedalam konsorsium, diantaranya adalah Indonesia modern medicine & stemcell, drone male “Elang Hitam”, Flat Plate Ship Transportation, remote sensing satellite, processed food packaging, N219A airplane, salt industry, padi, jagung dan daging, battery for EV, Bio-Hydrocarbon, social humanities dan disaster management.” Jelasnya.
Dalam masa pandemic seperti saat ini, masalah yang terjadi diseluruh dunia sama, yakni bersama-sama menyelesaikan pandemic dan bangkit untuk membangun perekonomian kembali. Adhi mengatakan bahwa saat ini peluang bagi seluruh stakeholder untuk saling bergandeng tangan berkolaborasi untuk menghasilkan produk Kesehatan guna menyelesaikan masalah COVID-19.
“Masalah penelitian ini tidak hanya untuk bidang Kesehatan dan kedokteran saja, tapi perlu adanya kolaborasi riset antar bidang, baik Kesehatan, TIK dan bidang-bidang lainnya, karena melalui kolaborasi riset antar bidang kita bisa bersama menyelesaikan masalah lebih evisien baik dari segi waktu dan dana.” Ucapnya.
Wakil Rektor IV bidang Riset, Inovasi dan Kerjasama Telkom University, Dr. Ir. Rina Pudji Astuti, M.T. selaku pembicara dalam webinar kali ini mengajak UII dan seluruh perguruan tinggi di Indonesia untuk bersama-sama mengembangkan riset dan inovasi guna kemajuan bangsa Indonesia.
“Seperti yang pernah dikatakan oleh MenristekBrin Prof. Bambang bahwa kolaborasi riset sangat diperlukan untuk bersama menghasilkan inovasi hasil anak bangsa, maka kami (Tel-U) sangat terbuka untuk bersama-sama menjalin kerjasama research, mari kita berikan yang terbaik untuk bangsa melalui inovasi-inovasi yang mampu kita ciptakan sebaagai anak bangsa.” Ucapnya.
Saat ini Telkom University telah mejalin Kerjasama dengan ribuan perguruan tinggi, industry dan pemerintah baik dari dalam dan luar negeri dalam bidang penelitian dan pengabdian masyarakat. Dr. Rina menambahkan bahwa Tel-U dipercaya menjadi Telecom Infra Project (TIP) pertama di Asia tenggara, yang didukung oleh 650 operator dari seluruh dunia.
“Kami ingin mengajak UII dan seluruh perguruan tinggi untuk berkolaborasi dalam project ini, dalam laboratorium ini kami akan mengembangkan teknologi telekomunikasi untuk masa depan dan juga mengembangkan teknologi terbaru untuk memajukan pertumbuhan digital dan ekonomi di Indonesia melalui pengujian teknologi jaringan yang terbuka dan terpilah (disaggregated) serta memberikan validasi berdasarkan standar TIP.” Ucapnya.
Selain kedua pembicara tersebut, pada webinar series kedua ini turut hadir sebagai pembicara diantaranya adalah Angga Rusdinar, S.T., M.T., Ph.D. Direktur Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Telkom University, Ir. Wiryono Raharjo, M.Arch., Ph.D. Wakil Rektor Bidang Networking & Kewirausahaan Universitas Islam Indonesia dan Prof. Dr. Is Fatimah, S.Si., M.Si. Peneliti dan Ketua Jurusan Kimia Universitas Islam Indonesia.