Telkom University Kembali menggelar Leader’s Talk pada Selasa, (23/3) secara daring dan seperti biasanya kegiatan ini mengundang seorang narasumber hebat untuk memberikan pemaparan serta materi menarik bagi pada audience. Kegiatan ini merupakan kolaborasi antara International Class dan Direktorat Pascasarjana & Advanced Learning (PSAL) Telkom University yang juga bekerjasama dengan media partner, Pikiran Rakyat.
Leader’s Talk kali ini mengundang CEO dari dari PT. Biofarma, yaitu Honesti Basyir, yang akan memaparkan materi seputar bagaimana menjadi individu yang tetap menjunjung Leadership di Masa Pandemi. Beliau juga ternyata merupakan alumni Telkom University pada saat Sekolah Tinggi Manajemen Bisnis berdiri beberapa tahun silam.
Kegiatan ini dibuka oleh Rektor Telkom University, Prof. Adiwijaya yang juga antusias menyimak pemaparan seputar Leadership dari sosok yang juga merupakan alumni dari Telkom University.
“Kita ini pada dasarnya pemimpin bagi diri kita sendiri, dalam hal ini lah semoga kita bisa mendapatkan sharing mengenai leadership dari beliau dan saling bersinergi membangun bangsa ini menjadi lebih baik lagi.” Ungkap rektor.
Sebagai seorang pemimpin, Basyir mengungkapkan bahwa kita perlu bisa mengambil keputusan dan belajar bertanggung jawab dari keputusan tersebut. Melempar keputusan karena kita takut menurutnya bukan hal yang bijak.
“Saya selalu bilang ke tim saya, jika kalian salah akan saya maklumi. Tapi jika kalian takut, itu sebuah kelemahan terbesar dan sulit memakluminya.” Ungkap Basyir.
Menanggapi soal vaksinasi di Indonesia, Basyir juga mengambil sejumlah keputusan besar dalam perjalanannya. Seperti menyetujui untuk bekerja sama dengan produk-produk vaksin luar negeri untuk secara cepat melindungi masyarakat Indonesia dari virus covid-19.
“Niat kita ingin Indonesia segera mendapat perlindungan dari vaksin. Kami nekat tapi penuh perhitungan. Sebenarnya produk Sinovac itu teknologinya sudah kita kuasai, platformnya kita sama dengan itu (Sinovac). Jika nanti ada resiko, tetap terukur. Supply vaksin ini masih sedikit, tapi demand sangat tinggi. Kalau kita tidak memutuskan, negara lain yang akan mendapatkan vaksin lebih dulu. Itu adalah suasana kebatinan kami di biofarma.”
Keputusan Basyir nampaknya membuahkan hasil, berdasarkan data survei OurWorldData, Indonesia menjadi negara negara terdepan dalam memberikan vaksinasi. Sampai hari ini kecepatan vaksinasi kita adalah 300.000 perhari dari awalnya 10.000 perhari.
“Kita perlu mengambil keputusan, jika tidak justru itu hal yang tidak baik. Seorang pemimpin perlu memiliki Fleksibilitas terhadap hal yang tidak pasti. Juga memiliki inspirasi terhadap kesempatan-kesempatan yang datang.” Tutupnya.