Mahasiswa Telkom University (Tel-U) membuat inovasi mesin pendingin dan sistem sortir. Mesin pendingin bernama IcyRoast dilengkapi dengan fitur pengaduk dan blower, sedangkan sistem sortir yang diberi nama RoastRighteous dilengkapi dengan sensor pendeteksi warna. Gabungan dari kedua inovasi tersebut dinamakan RoastMaster.
RoastMaster All-in-One dibuat oleh mahasiswa Tel-U dari Fakultas Rekayasa Industri (FRI) Jurusan Teknik Industri yang terdiri dari Milson Siboro (Product Development), Suriansyah (Software Development & Hardware Engineer), Diesya Latifa Santoso (Quality Control), Nadia Daliana (Product Management), dan Aura Maharani Puteri (Product Quality). Kelima mahasiswa tersebut didampingi oleh Dosen FRI, yaitu Dr. Eng Murman Dwi Prasetio, S.T., M.BA.
RoastMaster dikembangkan melalui Program Kreativitas Mahasiswa bidang Pengembangan IPTEK (PKM-PI) Tel-U dan memperoleh sumber dana dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi. Tim PKM-PI bekerja sama dengan mitra Unit Binaan Desa Alamendah UMKM Kopi. UMKM Kopi terletak di dekat kantor Desa Alamendah, Kecamatan Rancabali, Kabupaten Bandung.
“Penerapan RoastMaster berawal dari permasalahan mitra yang memiliki mesin pendingin berbentuk persegi panjang, distribusi panas yang tidak merata, dan masih diaduk secara manual oleh roaster sehingga roastbean yang dihasilkan kurang optimal. Selain itu, ada keluhan konsumen terhadap mitra karena mendapatkan tingkat kematangan roastbean yang tidak sesuai dengan keinginannya,” ujar Milson selaku Product Development.
Nadia menjelaskan bahwa inovasi ini bertujuan untuk meningkatkan produktivitas pada proses roasting dan meningkatkan kualitas roastbean secara kontinu pada mitra UMKM Kopi khususnya UMKM Kopi di Desa Wisata Alamendah.
“Dalam menangani permasalahan mitra, kami membuatkan sebuah mesin pendingin yang berbentuk tabung, mampu mengaduk secara otomatis, dan mampu menghisap kulit dari roastbean. Mesin pendingin dibuat dengan bentuk seperti tabung dikarenakan membantu dalam proses pengadukan yang akan berputar secara konstan dan distribusi panasnya pun akan tersebar secara merata. Kami pun membuatkan mesin penyortir yang sudah dilengkapi dengan sensor pendeteksi warna agar dapat memisahkan warna roastbean sesuai dengan tingkat kematangannya,” ujar Diesya selaku Quality Control.
RoastMaster merupakan mesin pendingin dan conveyor dengan dilengkapi sistem sortir yang dapat mendinginkan roastbean secara otomatis dan merata, serta menyortir roastbean berdasarkan tingkat warna kematangan yang diinginkan konsumen. IcyRoast menggunakan dinamo, blower, dan tombol. Dinamo berfungsi untuk menggerakkan pengaduk sehingga distribusi panas tersebar secara merata, sementara blower difungsikan sebagai penghisap kulit kopi agar terpisah dari roastbean. Terpisahnya roastbean dan kulit kopi dapat meningkatkan cita rasa kopi. Tombol switch off dan on berfungsi untuk menyalakan dan mematikan IcyRoast. RoastRighteous menggunakan conveyor yang dilengkapi dengan sensor pendeteksi warna. Conveyor digunakan sebagai penyalur roastbean yang telah melalui proses pendinginan menuju sensor pendeteksi warna. Pendeteksi warna digunakan sebagai penyortir roastbean sesuai tingkat warna kematangan roastbean.
“IcyRoast memiliki dimensi mesin sebesar 30 x 20 cm sedangkan RoastRighteous memiliki dimensi mesin sebesar 50 x 10 x 10 cm. Material utama pada IcyRoast berupa stainless steel karena kuat, tahan lama, termasuk baja tahan karat, dan mampu menahan suhu di dalamnya tetap stabil. RoastRighteous menggunakan Arduino UNO sebagai sensor pendeteksi warna yang diletakkan pada bagian atas conveyor,” ujar Suriansyah selaku Software Development & Hardware Engineer.
Aura mengatakan bahwa mitra mengaku dengan adanya RoastMaster sangat membantu pada proses roasting menjadi lebih produktif karena waktu yang dibutuhkan dalam proses pendinginan menjadi lebih singkat. Tidak hanya itu, roastbean yang dihasilkan pun menjadi lebih berkualitas.
Nadia menyampaikan bahwa kedepannya RoastMaster dapat menjadi salah satu alat yang mampu membantu meningkatkan kualitas dan produktivitas dari UMKM Kopi baik itu di Desa Wisata Alamendah maupun di luar wilayah Rancabali.
Penulis: Milson Siboro | Editor: Daris Maulana | Foto: Public Relations