BANDUNG, Telkom University – Visi Telkom University menjadi research and entrepreneurial university pada tahun 2023 merupakan wujud sebuah komitmen Telkom University (Tel-U) dalam menghasilkan lulusan yang memiliki daya saing global serta mampu menciptakan budaya riset dan inovasi yang bermanfaat dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Lebih jauh, Tel-U mampu berkontribusi dalam pembangunan ekonomi nasional melalui pengembangan entrepreneurship.
Melalui Bandung Techno Park (BTP) yang merupakan bagian dari Telkom University, hingga tahun 2022 telah melahirkan 76 startup, 138 inovasi dan lebih dari 2 ribu Innovative Research sejak 2020.
BTP merupakan salah satu science techno park terbesar di Indonesia dan sebagai sentral untuk membangun kualitas ICT. BTP menjadi salah satu wujud keseriusan Telkom University menuju entrepreneurial university, yang berfungsi sebagai perantara dan pembangun sinergi antara akademisi, dunia usaha atau industri, pemerintah dan masyarakat.
Sebagai bentuk apresiasi atas pencapaiannya, Telkom University melalui BTP memberikan penghargaan khusus di bidang kewirausahaan kepada mahasiswa/i yang memiliki start up dan telah berhasil menyelesaikan pendidikannya pada pelaksanaan acara wisuda Periode I Tahun Akademik 2022/2023.
Telkom University memberikan penghargaan kepada tiga orang wisudawan berprestasi dalam bidang kewirausahaan , diantaranya adalah, Febrian Farera Irwan, alumni Fakultas Rekayasa Industri program studi S1 Sistem Informasi yang memiliki bisnis Graphic Visual (Gravis), Julia Ghaisani, alumni S1 Desain Komunikasi Visual (Internasional Class), Fakultas Industri Kreatif, dengan nama usaha Houset (@houset.official), dan Lucky Pratama Supyantoro, alumni D3 Rekayasa Perangkat Lunak, Fakultas Ilmu Terapan, sebagai wisudawan berprestasi ketiga dalam bidang kewirausahaan, dengan nama usaha ByTani.
Sebagai Chief Creative Officer (CCO) dari perusahaan yang dirintisnya bersama 5 rekannya sejak 2020, Farera menceritakan awal mula dirinya memulai usaha ini berawal dari banyaknya permintaan untuk pembuatan desain.
“Berawal dari freelance designer, kemudian saya bersama rekan-rekan (Irfan, Zakky, Athaya, Syadza) memutuskan untuk berkolaborasi dan berinisiasi untuk membuat startup yang dapat menghubungkan klien pengguna desain dengan para desainer.” Ucap Farera.
Farera pun menjelaskan keikutsertaan tim nya mengikuti program WRAP hingga bergabung dengan BTP.
“Setelah tim terbentuk kami mendaftar program WRAP (Work Ready Program) bidang entrepreneurship yang ada di Tel-U, dan mulai mengikuti bergam lomba, hingga di tahun 2021, kami masuk dalam program inkubasi yang ada di Bandung Technopark.” Farera.
Berbeda dengan yang dijalankan oleh Lucky dan tim, dirinya menceritakan tentang bagaimana perjalanan rintisan ByTani yang merupakan sebuah usaha yang bergerak dalam bidang Agribisnis (Pertanian) yang dibangun oleh Lucky bersama 4 anggota tim lainnya yaitu Toufatul Ngulum, Efwandha Yudhono, Adhitia Dharma P dan Citra Pangestu, mendirikan Bytani sejak 2020.
“Awal mula ByTani ini merupakan salah satu produk hasil proyek tingkat 1 dari salah satu mata kuliah di program studi D3 Rekayasa Perangkat Lunak Aplikasi (RPLA) Fakultas Ilmu Terapan. Setelah proyek tingkat selesai, kita berinisiatif untuk mengikuti berbagai macam lomba, di tahun 2020 kami mengikuti kompetisi GEMASTIK dan kami berhasil mendapatkan juara 2 di bidang Bisnis Teknologi Informasi dengan produk yaitu ByTani.” Ucapnya.
Lebih lanjut Lucky menceritakan, usai mengikuti serangkaian lomba, Lucky dan tim melanjutkan proses bisnis nya dengan mengikuti inkubasi di Bandung Techno Park.
“Disana kami mulai mendapat pendanaan dari Kemenkop (Kementrian Koperasi), yang kita gunakan untuk mengembangkan bisnis nya dari segi penjualan dan tech nya, hingga saat ini kami sudah bekerja sama dengan beberapa petani khususnya padi dan beras agar bisa di distribusikan ke B2C (Bisnis to Costumer) ataupun B2B (Bisnis to Bisnis) ke Horeca (Hotel Restoran dan Cafe).” Jelas Lucky.
Penulis: Adrian | Editor: Daris Maulana | Foto: Public Relations