Monitoring Kesehatan Sel Darah Putih Menggunakan Artificial Intelligence: Yuli Sun Raih Gelar Doktor di Kwangwoon University

Sidang Doktoral Yuli

Dosen Fakultas Ilmu Terapan (FIT) Telkom University, Yuli Sun Hariyani sukses meraih gelar Ph.D dalam bidang Computer Engineering. Gelar ini diraih Yuli dari Kwangwoon University pada 27 Februari 2023. Dalam penelitiannya, Yuli menyadari bahwa sel darah putih merupakan komponen darah yang berperan penting untuk mendeteksi infeksi dan kekebalan tubuh. Jumlah sel darah putih dapat menunjukkan adanya kerusakan organ dan imunodefisiensi, yang membantu proses diagnosis suatu penyakit.

Melihat hal tersebut, sebagai wujud kontribusi keilmuannya terhadap bidang Teknologi Telekomunikasi, Yuli mengembangkan teknologi baru untuk memantau sel darah putih secara non-invasive. Teknologi tersebut dikembangkan menggunakan artificial intelligence (AI) berbasis gambar dan neuromorphic camera dalam nailfold capillary (kapiler kecil yang berada di bawah kuku) secara akurat dan efisien. Penelitian itu disampaikan oleh Yuli dalam disertasi-nya yang berjudul Frame/ Event-Based Learning Methods for White Blood Cell Detection in Nailfold Capillary.

Secara lebih detail, Yuli menjelaskan neuromorphic camera yang digunakannya adalah teknologi kamera terbaru yang didesain dengan menggunakan konsep dan teknologi yang mirip dengan fungsi sistem saraf pada manusia atau hewan. Teknologi tersebut memungkinkan untuk merekam gambar dengan lebih efisien dan akurat seperti halnya mata manusia. Neuromorphic camera memiliki keunggulan dengan kemampuannya untuk menghasilkan gambar dengan tingkat kejelasan yang tinggi serta efisiensi daya yang rendah. Kamera ini juga mampu mengenali pola pada objek dengan lebih baik dan cepat.

“Harapannya disertasi ini dapat dikembangkan menjadi produk untuk mengestimasi jumlah darah putih secara non-invasive sehingga bisa mempercepat diagnosis terutama untuk pasien dengan penyakit yang membutuhkan monitoring jumlah darah putih secara kontinyu seperti kanker, autoimun, rheumatics, diabetes, dan lain-lain” jelas Yuli.

Bagi Yuli, dalam perjalanan pendidikan doktornya, Telkom University banyak memberi dukungan baik secara materiil maupun nonmateriil. Selain itu, Tel-U juga memfasilitasi Yuli dalam diskusi dengan rekan yang juga sedang menjalani S3, serta memberikan mentor dari institusi. Dukungan moral yang terus mengalir itu pula yang menguatkan mentalnya dalam menjalani program S3.

Pada akhir wawancara Yuli menyampaikan pesan bagi rekan dosen yang sedang dan akan melanjutkan pendidikan studi doktoral untuk terus semangat dan termotivasi.

“Program doktoral bukan tentang seberapa pintar dirimu. Ini adalah tentang persistensi, konsistensi, dan komitmen. Tetaplah menjaga hubungan dan komunikasi dengan orang lain, karena kamu tidak menjalankannya sendiri,” tutur Yuli.

Penulis: Aqila Zahra Qonita | Editor: Daris Maulana | Foto: Narasumber

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *