BANDUNG, Telkom University – Untuk pengembangan wirausaha muda mandiri di destinasi wisata Telkom University bekerjasama dengan Kemenparekraf menyelenggarakan Program Pengembangan Wirausaha Muda Mandiri 2021. Ini merupakan salah satu kegiatan pelatihan online wirausaha mandiri yang merupakan bagian dari Program Unggulan Deputi Sumber Daya dan Kelembagaan dalam upaya mendorong SDM Kemenparektraf yang unggul dan berdaya saing melalui kewirausahaan mandiri yang bekerjasama dengan Telkom University dan Komunitas UMKM.
Acara ini dibuka pada Senin (15/03) secara virtual melalui Zoom Meeting dan dihadiri oleh Koordinator Pemberdayaan Masyarakat, Kepada Dinas Pariwisata Provinsi Sumatera Utara, Jawa Tengah dan Nusa Tenggara Barat, jajaran Pimpinan, Dekan dan Direktur Telkom University.
Acara ini dibuka secara resmi oleh Dr. Wisnu Bawa Tarunajaya, S.E., M.M., selaku Deputi Sumber Daya dan Kelembagaan Kemenparekraf. Dalam sambutannya, beliau menjelaskan bahwa kolaborasi ini dapat ditingkatkan untuk memberikan peluang dan kesempatan bagi seluruh lapisan masyarakat di 34 provinsi.
“Wirausaha ini adalah sebagai penopang, pendorong pengembangan pariwisata dan ekonomi di desa wisata dan Deputi Sumber Daya dan Kelembagaan Kemenparekraf miliki program-program pengembangan desa wisata dan kami memiliki tugas untuk menjadikan desa wisata itu mandiri,” ucapnya.
Dr. Wisnu Bawa Tarunajaya juga menjelaskan bahwa salah satu ciri desa wisata itu mandiri adalah masyarakat yang memiliki usaha mandiri. Semua supply dan kebutuhan dari para wisatawan yang datang berkunjung ke desa wisata itu dapat dipenuhi dari lokal atau dari desa wisata tersebut. Ini menjadi sasaran dari pengembangan desa wisata.
Selain itu, Deputi Sumber Daya dan Kelembagaan Kemenparekraf memiliki program-program pendampingan dan diharapkan wirausaha ini mempunyai sertifikasi kompetensi sebagai sebuah bukti SDM itu memiliki kompetensi.
“Kami dorong terus dan bekerjasama dengan teman-teman dari industri, dari Sahabat UMKM dan Lembaga Pendidikan. Kita rangkul, bersatu padu bersama-sama untuk mengembangka pariwisata agar masyarakat kita mandiri. Kita harus berkolaborasi, berinovasi, adaptif setiap perubahan-perubahan yang ada. Marilah kita bersama-sama membangun negeri ini, mulai dari membangun wirausaha, mengembangkan pariwisata dan pada akhirnya ekonomi akan bisa berjalan.”
Prof. Dr. Adiwijaya selaku Rektor Telkom University mengatakan bahwa Telkom University memiliki inklusivitas yang tinggi karena mahasiswa Telkom University yang berjumlah 31.000 yang berasal dari 34 provinsi yang ada di seluruh Indonesia.
“Para mahasiswa harus tetap beradaptasi dan ini merupakan modal kuat bagaimana Telkom University juga melakukan penanganan-penanganan beradaptasi dengan para mahasiswa, beradaptasi dengan lingkungan yang baru dan cerminan tersebut adalah bekal awal yang kuat untuk melakukan kolaborasi dengan pihak manapun,” ucapnya.
Prof. Dr. Adiwijaya juga menjelaskan bahwa setiap pengembangan wirausaha adalah hal yang bersifat adaptif, kolaboratif dan inovatif. Ini merupakan tantangan yang luar biasa, Namun kita harus bisa berusaha untuk memiliki kemandirian terkait hal tersebut. Penopang pertumbuhan ekonomi saat ini adalah UMKM, di mana angkanya di atas 60 persen dan ini artinya akselerasi yang diharapkan dapat terealisasi secepatnya karena di masa Pandemi Covid-19 ini yang sangat terpukul tidak hanya masalah kesehatan tapi justru pertumbuhan ekonomi yang harus dapat secepatnya teratasi.
“Saya yakin dengan adanya pelatihan online wirausaha muda mandiri ini akan mendorong UMKM di daerah-daerah pariwisata terutama, ini akan secepatnya tumbuh dan Insha Allah ini akan siap menjadi tulang punggung pertumbuhan ekonomi nasional.”
Prof. Dr. Adiwijaya menambahkan bahwa kolaborasi ini sejalan dengan Visi Telkom University yaitu menjadi Research and Entrepreneurial University 2023. Tidak hanya berusaha untuk menghasilkan SDM yang unggul tapi juga memberikan kontribusi positif untuk ekonomi.
“Tentunya manfaat dari terselenggaranya acara ini tidak hanya untuk Telkom University, tidak hanya untuk UMKM yang dibina dan seterusnya tetapi keberkahan untuk Bangsa Indonesia. Insha Allah apa yang kita lakukan semoga lancar dan semoga mendatangkan kebaikan serta keberkahan untuk kita semua terutama untuk mengembalikan perekonomian untuk bangsa ini.”
Reza Rahmana Kaloka selaku Koordinator Pemberdayaan Masyarakat Regional II, menjelaskan bahwa kegiatan pelatihan online wirausaha muda mandiri merupakan bagian dari program unggulan Deputi Sumber Daya dan Kelembagaan Kemenparekraf dalam upaya Kemenparekraf mendorong SDM Kemenparekraf yang unggul, berdaya saing serta mandiri melalui wirausaha yang program ini merupakan kerjasama antara Kemenparekraf, Telkom University dan komunitas UMKM.
“Program ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas wirausaha yang bergerak di bidang pariwisata dalam mengelola usaha atau bisnisnya secara digital baik dari aspek SDM, pengelolaan SDM, Keuangan, pemasaran dan perencanaan bisnis ke depan. Serta dipersiapkan pula untuk bertemu langsung dengan investor lokal dan nasional untuk mendapatkan fasilitas permodalan,” ucapnya.
Sebagai kick off sosialisasi program telah dilaksanakan kegiatan webinar inspirasi wirausaha muda mandiri pada 4 Maret 2021 dengan menghadirkan pembicara yang inspiratif dan berpengalaman. Pelatihan online wirausaha muda mandiri ini dilaksanakan dalam 2 minggu dan terdiri dari dua batch, yaitu batch pertama yang akan diikuti oleh DSP Danau Toba, Borobudur dan Mandalika mulai dari tanggal 15-27 Maret 2021. Selanjutnya batch 2 akan diikuti oleh DSP Kupang, DSP Labuan Bajo dan DSP Bali yang akan dilaksanakan mulai dari tanggal 29 Maret sampai 10 April 2021.
“Pelatihan online Wirausaha Muda Mandiri 2021 ini diikuti oleh 100 orang dari masing-masing DSP dari hasil kurasi peserta sebanyak 1740 pendaftar. Pelatihan ini akan dilaksanakan selama dua minggu didampingi langsung oleh narasumber dari Telkom University dengan rangkaian meliputi literasi digital atau pengenalan LMS, cara penggunaan aplikasi LSM, pembelajaran materi modul digital people, digital marketing, digital finance, digital business melalui LMS, tatap muka virtual melalui ZOOM dua kali per minggu serta pengerjaan quiz dua kali per minggu setelah tatap muka virtual.”
Peserta pelatihan online wirausaha muda mandiri terbaik akan dikurasi kembali menjadi lima puluh orang peserta dari masing-masing DSP untuk mengikuti pelatihan secara offline dengan evaluasi modul, diskusi, studi kasus dan praktek selama tiga hari dan persiapan pitching meliputi penyusunan business plan dan teknik presentasi selama satu hari.
“Kami harapkan para peserta dapat mengikuti pelatihan ini dengan bersungguh-sungguh, penuh komitmen dan berpartisipasi dengan aktif,” ungkap Reza