JAKARTA, Telkom University – Kementerian Pendidikan Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemdikbudristek) Republik Indonesia mengumumkan kelulusan 2.517 mahasiswa usai mengikuti program Bangkit tahun 2022, yang berlangsung di Jakarta, Selasa (6/9), dan disiarkan secara langsung di Kanal Youtube Google Indonesia.
Berdasarkan siaran Pers Kemdikbudristek Nomor: 563/sipres/A6/IX/2022, Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek), Nadiem Anwar Makarim menjelaskan Kemendikbudristek bersama dengan Grow with Google berhasil meluluskan 2.517 mahasiswa dari 226 kampus se-Indonesia. Para mahasiswa peserta program Bangkit telah mengikuti 900 jam pelatihan berbasis industri di bidang teknologi, keterampilan nonteknis (softskills), dan penguasaan bahasa asing.
“Pada hari ini kita mencatat sejarah penting dalam perjalanan gerakan Merdeka Belajar di mana lebih dari 3.000 mahasiswa dari ratusan perguruan tinggi di Indonesia menjadi pelajar yang merdeka melalui program Kampus Merdeka,” Ucapnya.
Naik sebanyak 60 persen dari tahun lalu, Bangkit 2022 diminati oleh 63.000 mahasiswa/i dari 32 provinsi di Indonesia. Kemudian, melalui seleksi kemampuan dan berkas administratif, sebanyak 3.100 mahasiswa/i terbaik diterima sebagai peserta. Sebagai catatan, sebanyak 67 persen partisipan Bangkit tahun ini berasal dari kota kecil dan menengah. Hasil studi mereka tercermin dari 18.000 spesialisasi/micro-credentials di bidang Machine Learning, Mobile Development, atau Cloud Computing yang telah para peserta raih secara keseluruhan, ungkap Nadiem.
Tahun ini, lanjut Nadiem, Kemendikbudristek menghadirkan Praktisi Mengajar dan Wirausaha Merdeka sebagai program baru MBKM dengan tujuan yang masih sama, yaitu memerdekakan mahasiswa dari batasan-batasan program studi, keilmuan, atau peminatan.
“Sebab di masa depan, generasi muda semakin dituntut untuk menjadi lulusan perguruan tinggi dengan pengetahuan dan kemampuan multidisiplin agar dapat menghadapi ombak yang lebih besar dan angin yang lebih kencang,” katanya.
Lebih lanjut, Mendikbudristek berpesan agar mahasiswa dapat mengembangkan potensi diri. “Lulusan perguruan tinggi juga harus memberikan manfaat kepada sesama, kepada bangsa dan negara. Untuk itu, jadikan momentum kelulusan ini sebagai batu lompatan untuk membuat perubahan-perubahan kecil yang lama kelamaan akan membawa dampak positif yang besar,” ajak Nadiem.
Dari ribuan lulusan program Bangkit tahun 2022, sebanyak 113 mahasiswa Telkom University berhasil lulus dari program Bangkit ini, dan melaui program ini, 2 tim dari Telkom University berhasil masuk dalam Capstone Project terbaik, dan berkesempatan memperoleh mentor industri dan dana inkubasi sebesar 140 juta dari Google dan Direktorat Riset Teknologi dan Pengabdian kepada Masyarakat (DRTPM) Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi (Ditjen Diktiristek).
Kedua tim tersebut adalah tim Journey dengan dosen pembimbing Dr. Koredianto Usman dan tim Kulitku dengan dosen pembimbing Suryo Adhi Wibowo, Ph.D.
Mengutip dari dikti.kemdikbud.go.id, Capstone Project merupakan salah satu program project dari program Bangkit, dimana para peserta didorong untuk menciptakan dampak nyata untuk sekitarnya. Di tahun-tahun yang lalu Bangkit fokus menantang peserta untuk berinovasi membuat solusi produk untuk permasalahan di ranah publik, seperti lingkungan, kesehatan, ketahanan ekonomi, dsb, sesuai tema pilihan peserta. Proyek ini disebut dengan “Product-Based Capstone Product” dan diikuti lebih dari 400 tim, di mana 15 tim berhasil lolos menjadi Best Capstone Project dan berhak memperoleh mentor industry dan dana inkubasi sebesar 140 juta.