ZOOM – Sebagai kampus swasta terbaik di Indonesia, Telkom University secara akademis memiliki torehan prestasi yang luar biasa. Berbagai penghargaan dan apresiasi setiap tahunnya terus bertambah. Namun perlu kita ketahui, ilmu dan kepintaran sesungguhnya berasal dari Allah SWT. Maka setiap hal tetap perlu dibarengi oleh penguatan transedental, seperti yang rutin dilakukan oleh Tel-U yang setiap bulannya menggelar Tabligh Akbar bersama para tokoh agama.
Pada tabligh akbar kali ini, Rabu (10/6) Telkom University mengundang KH Miftachul Akhyar, merupakan Ulama dan Rais Aam PBNU. Topik yang akan dibahas kali ini ialah Sabar Dalam Mendidik Generasi Penerus Bangsa. Kajian ini diikuti oleh lebih dari 1500 sivitas akademika melalui ZOOM Meeting dan LIVE Youtube Telkom University.
Diungkapkan oleh Rektor Telkom University, Prof. Dr. Adiwijaya, bahwa saat mengikuti kajian ini seluruh sivitas akademika mencoba berperan sebagai seorang pembelajar. Belajar untuk memperbaiki diri, menambah ilmu spiritual yang menjadi pondasi kita menjadi manusia yang bermanfaat.
“Saya yakin intelegensi bapak/ibu sekalian miliki begitu luar biasa, berbagai prestasi akademis berhasil diraih, namun kita tetap harus terus memperkuat spiritualisme dalam diri kita, terus memperbaiki diri, menjadi lebih baik saat membagikan Kembali ilmu yang dimiliki ke mahasiswa kita tercinta.” sambut rektor.
Topik hari ini adalah sabar, diharapkan topik ini menjadi landasan untuk menghadapi setiap hal yang tidak kita inginkan maupun yang sedang kita inginkan. Semoga setiap individiu sivitas akademika bisa mengimpelementasikan ilmu Sabar di kehidupan kampus dan menjadi sauri tauladan bagi lingkungan sekitar.
KH Miftachul Akhyar membuka tausiah dengan mengingatkan kita semua untuk menjadi pribadi yang benar, meski kita memiliki segala kemampuan dan kekuatan di dunia.
“Jadilah kau generasi yang memiliki kemampuan dan kekuatan yang tidak ada batas. Gelar apapun yang ada di dunia ini, kalau bisa raih semua. Namun perlu kita ketahui, semua itu harus selalu dibarengi dengan Asma Allah. Ini agar orang pinter itu jadi bener. Karena tidak sedikit orang pinter tapi keblinger.” jelasnya.
Di akhir tausiah beliau juga memberikan ungkapan untuk mengingatkan kita semua, “Jika kamu sudah menyelesaikan tugasmu, maka berdirilah, untuk menjalankan tugas yang lain.” Begitulah bagaiamana beliau mencerminkan bahwa dalam hidup setiap manusia harus sabar, terhadap setiap ujian yang datang. Insyallah itu menjadi amal jariyah di akhirat.