Telkom University dan Sobat Sampah Hadirkan Solusi Berkelanjutan Melalui Teknologi Pirolisis di Tiga Wilayah Jawa Barat

Telkom University dan Sobat Sampah Hadirkan Solusi Berkelanjutan Melalui Teknologi Pirolisis di Tiga Wilayah Jawa Barat

Sebagai bentuk nyata kolaborasi untuk masa depan berkelanjutan, Digital Collaboration for Sustainability (DCS) Telkom University bersama Sobat Sampah menghadirkan program Waste Management Pirolisis yang akan diimplementasikan di tiga wilayah strategis Jawa Barat, yaitu:

  • Desa Baros, 10 Juli 2025
  • Desa Trumajaya, 14 Juli 2025
  • Desa Panyileukan, 21 Juli 2025

Masyarakat kerap kali membakar plastik untuk mengurangi jumlah sampah plastik di lingkungan, padahal sampah plastik jika dibakar akan menghasilkan gas hidrogen sulfida (H2S) yang nantinyadapat menjadi racun bagi lingkungan. Sehingga dari fakta tersebut dibutuhkan solusi untuk menanggulangi jumlah sampah plastik. Salah satunya adalah mengolah sampah plastik dengan mengolah sampah plastik sebagai bahan bakar alternatif dengan pirolisis. Selain itu, langkah ini dilatarbelakangi oleh tingginya angka timbulan sampah di Jawa Barat, sebagaimana tercatat dalam data Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional (SIPSN) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK). Masalah ini tidak bisa dibiarkan begitu saja. Perlu intervensi nyata melalui pendekatan teknologi dan pemberdayaan masyarakat.

Program Waste Management Pirolisis bertujuan untuk:

  • Mengurangi volume sampah ke TPA, melalui proses pemilahan dan pemanfaatan ulang sebelum dibuang.
  • Meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya pengelolaan sampah sejak dari rumah. Edukasi langsung akan diberikan dalam forum-forum pencerdasan di setiap wilayah.
  • Memberdayakan masyarakat secara ekonomi lewat skema tabungan sampah, di mana warga bisa menabung sampah dan memperoleh imbal hasil berupa penghasilan tambahan.
  • Mendukung ekosistem bank sampah dan daur ulang dengan kolaborasi berbagai pihak lintas sektor.
  • Mendorong pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), terutama dalam aspek lingkungan, ekonomi sirkular, dan pembangunan komunitas.

Dari hasil pengolahan teknologi pirolisis dan proses daur ulang yang diterapkan, sampah akan dikonversi menjadi:

  • Minyak bakar alternatif
  • Pakan ternak dan ikan
  • Paving block ramah lingkungan

Inisiatif ini menjadi bukti bahwa ketika teknologi, pendidikan, dan masyarakat bersatu, maka solusi atas permasalahan lingkungan bukan hanya mungkin, tetapi juga berdampak nyata dan berkelanjutan.

Penulis : Nadia (DCS) | Editor : Abdullah Adnan | Foto : Nadia (DCS)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Secret Link