Surabaya, 16 Februari 2024 – Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Telkom University Surabaya melaksanakan workshop perihal pentingnya etika penulisan pada suatu karya ilmiah. Berlangsung di aula kampus Telkom university Surabaya pada Jumat (16/2), Workshop ini menjadi ruang diskusi akan pemahaman etika dalam penulisan karya ilmiah.
“Penulisan karya ilmiah bukan hanya dari ilmu yang dibagikan di karya-karya paper, namun juga ada nilai-nilai etika yang kita pahami dan kita patuhi. Dimana etika ini ada di atas ilmu itu sendiri.” jelas Kepala LPPM, Dr. Susijanto Tri Rasmana, S.Kom., M.T., yang menegaskan bahwasanya penulisan karya ilmiah tidak dapat dilakukan tanpa ilmu pemahaman akan adab dan etika.
Hal tersebut membuktikan bahwa suatu karya ilmiah adalah hasil dari proses penelitian atau studi ilmiah yang ditulis secara terstruktur dan terperinci. Pembuatan karya ilmiah yang sesuai dengan etika dan norma penting untuk menjaga integritas dan keandalan penelitian. Penulis dapat menghormati hak cipta dan hak moral dari peneliti lain yang menjadi sumber atau referensi data.
Seorang pakar dalam bidang penulisan karya ilmiah Dr. Eng. Faisal Budiman, merupakan salah satu narasumber yang diundang untuk menghadiri kegiatan dengan harapan peserta dapat memperluas pengetahuan mengenai norma dan etika yang harus dipenuhi dalam menyusun sebuah karya ilmiah yang berkualitas. Beliau menekankan pentingnya etika penulisan merupakan landasan integritas dan kejujuran dalam dunia ilmiah. “Etika penulisan tidak hanya merupakan aturan formal yang harus diikuti, tetapi juga menunjukkan karakter seorang peneliti yang sesungguhnya,” kata Faisal.
Tak hanya memaparkan perihal etika akan penelitian, penulisan, dan publikasi Faisal juga menyampaikan beberapa strategi menulis, yakni:
- Motivasi menulis. Tujuan menulis ini bisa apa saja mulai dari karir atau menjadi wadah untuk mengemukakan pengetahuan yang dimiliki, cari dan temukan agar tujuan tersebut dapat menjadi motivasi.
- Novelty. Menemukan keunikan pada karya kita yang belum ada di karya orang lain, hal ini juga merupakan bagian dasar dan menunjukan originalitas karya.
- Data Akurat. Memiliki data yang akurat tentunya hal yang dibutuhkan dan hal tersebut dapat membantu alur pengerjaan mulai dari metodologi, hasil dan analisis, pengantar, kesimpulan, serta abstrak & judul.
Terkait etika, Faisal mengungkapkan bahwa penulis harus memahami nilai-nilai integritas akademik dalam menghasilkan karya ilmiah serta perlu mengetahui macam-macam bentuk pelanggaran integritas akademik dalam menghasilkan karya ilmiah meliputi:
- Plagiarisme, mencuri semua atau sebagian besar ide, gagasan yang ada pada karya orang lain tanpa menyebutkan nama sang pengarang yang diambil karyanya.
- Fabrikasi, yaitu pembuatan data penelitian yang berarti informasi/data palsu.
- Falsifikasi, yaitu manipulasi data dan/atau informasi penelitian.
- Kepengarangan yang tidak sah, yaitu ketika seseorang yang tidak memiliki kontribusi dalam sebuah karya ilmiah berupa gagasan, pendapat, dan/atau peran aktif dalam karya.
- Konflik kepentingan, yaitu perbuatan menghasilkan karya ilmiah yang diikuti keinginan untuk menguntungkan dan/atau merugikan pihak tertentu.
- Pengajuan jamak, yaitu perbuatan mengajukan naskah yang sama pada lebih dari satu penerbit, yang berakibat dimuat pada lebih dari satu penerbit.
Workshop yang diselenggarakan ini sangat memberikan ruang bagi peserta untuk turut mengajukan pertanyaan ataupun pendapatnya kepada para pembicara yang menjadikannya wadah untuk diskusi. Dengan harapan kegiatan yang dilaksanakan secara interaktif bersama dengan para ahli di bidangnya dapat membantu peserta untuk lebih memahami ilmu yang telah disampaikan terkait dengan etika penulisan serta diharapkannya kesadaran akan pentingnya penulisan karya ilmiah berlandasan dengan etika penulisan guna menjadi kontributor yang jujur, dan berkualitas dalam ilmu pengetahuan di masa depan.
Penulis: Annora Narda | Editor: Abdullah Adnan | Foto: Bandung Techno Park