Telkom University Terus Kembangkan Riset Avionik

Riset Avionik

Pada bulan Oktober 2022 lalu, Telkom University (Tel-U) menerima hibah sebuah pesawat dari Marsekal Pertama TNI Purn.Sardjono. Kini, hibah pesawat ini digunakan Tel-U untuk mengembangkan riset dalam pengembangan di bidang Avionics (Avionik). 

Pengembangan ini dilandasi dari rasa keinginan tim dosen Tel-U yaitu Dr. Nina Hendrarini S.T., M.T.; Dr. Duddy Soegiarto S.T., M.T; Ema S.T., M.T dan  Teguh Asfriyanto S.T., M.T. 

Tim Dosen Fakultas Ilmu Terapan ini membentuk Research Alliances (RA) Aviation sebagai wadah untuk mengakomodasi segala kegiatan terkait Kedirgantaraan di Universitas  Telkom.  

Secara formal Research Alliances (RA) Aviation dilegalkan dengan surat keputusan Wakil Rektor Bidang Riset Inovasi dan Kerjasama Universitas Telkom pada bulan 20 Januari 2023. Kontribusi dalam bidang aviasi berupa hasil penelitian ini diharap mampu memperluas cakrawala perspeksi aviasi dengan menambahkan kompetensi aviasi berbasis ICT. 

Saat ini Tim RA Aviation sedang melakukan riset dalam membuat sertifikasi kompetensi teknisi pesawat dengan nama Approved Maintenance Training Organisation (AMTO). Dengan terbentuknya AMTO, diharapkan mampu menjadi suatu organisasi yang mampu menyelenggarakan sertifikasi kompetensi dengan pendidikan calon teknisi pesawat udara. 

“Proses untuk mengembangkan AMTO sangat panjang, seperti membuka program studi. Karena seseorang teknisi yang ingin bekerja di pesawat terbang itu hukumnya seperti sudah wajib mempunyai basic lesson /basic sertifikat / sertifikasi tambahan ketika seseorang ingin bekerja di dunia penerbangan.” ujar Ema.

Riset yang dilakukan oleh Tim dari Research Alliences (RA) Aviation tidak berhenti sampai di situ. Untuk selanjutnya, Tim RA Aviation akan merancang pembuatan Aviation Maintenance Organization (AMO) yang merupakan startup dalam bidang pemeliharaan pesawat terbang. Banyak riset yang dilakukan oleh Tim RA Aviation yang bahkan tidak hanya lingkup pesawat seperti motor listrik, pembangkit listrik tenaga hybrid by surya dan lainnya. 

“Jadi kita ini, bukan karena kita pesawat terus kita tidak mau lihat yang lain, artinya bila Pak Teguh (Tim RA Aviation) punya keilmuan tentang mesin pesawat,jet dan segala macem itu kan bisa diimplementasikan di Pembangkit Listrik Tenaga Turbin (PLTT). Samakan logikanya. Saya juga berharap ilmunya temen-temen bisa dipakai juga di pesawat jadi kolaborasi”- ujar Nina selaku Ketua Tim RA Aviation.

Penulis: Selfina Anesti | Editor: Daris Maulana | Foto: Public Relations

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *