Webinar Nasional Tentang Pendidikan Kewarganegaraan

2 Webinar Nasional AP3KnI Jabar YouTube Google Chrome 24 06 2020 11 40 20

BANDUNG, Telkom University – Telkom University (Tel-U) bersama Asosiasi Profesi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Indonesia (AP3KnI) wilayah Jawa Barat menggelar webinar nasional, yang berlangsung secara live di Youtube Channel AP3KnI Jawa Barat, Rabu (24/6).

Bertajuk “Bincang Adaptasi Kebiasaan Baru dalam Berbagai Perspektif” acara ini diisi dengan diskusi tentang proses pendidikan kewarganegaraan dalam proses belajar mengajar.

Pada webinar kali ini hadir sebagai pembicara diantaranya adalah Prof. Dr. Udin S Winataputra (Ketua Umum AP3KnI), Prof. Dr. Rochmat Wahan (Dosen Universitas Negeri Yogyakarta), Prof. Dr. Endang Komara (Ketua Paguyuban Guru Besar LLDIKTI Wilayah IV), Dr. Yahya Arwiyah (Ketua Umum AP3Knl Jawa Barat dan Dosen Tel-U), dan Dr. Epin Saepudin (Dosen Institut Teknologi Bandung).

Ketua Umum AP3KnI Prof. Udin Winataputra menjelaskan bahwa AP3KnI merupakan perangkat organisasi profesi kewarganegaraan dan Pancasila dalam dunia pendidikan, guna membentuk karakter bangsa dalam penerapan nilai-nilai Pancasila.

“Melalui forum ini kita ingin mewujudkan nilai-nilai Pancasila tidak hanya untuk peserta didik, tapi juga perilaku dosen/guru harus bisa menerapkan nilai-nilai Pancasila, sehingga nilai Pancasila bisa diterapkan dalam kehidupan bermasyarakat baik tata krama dan tata bicara.” Ucapnya.

Rektor Telkom University Prof. Adiwijaya saat membuka acara ini menjelaskan bahwa tenaga pendidik kewarganegaraan dan Pancasila merupakan garda terdepan dalam mewujudkan generasi yang baik untuk Indonesia, dimana pendidikan kewarganegaraan adalah suatu hal yang sangat penting dari setiap generasi, karena pendidikan kewarganegaraan merupakan tali sambung antar generasi.

“Pendidikan kewarganegaraan adalah hal yang sangat penting dalam pembangunan bangsa ini, saya berharap kepada guru/dosen yang mengajar tentang kewarganegaraan dan Pancasila bisa memberikan output dan outcome yang bisa dirasakan langsung oleh masyarakat, agar kita tahu bagaimana anak didik kita memahami dan mengamalkan Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat, sehingga generasi sekarang mampu membawa Indonesia menjadi generasi emas ditahun 2045.” Ucapnya.