Kemajuan teknologi yang pesat telah mengubah berbagai aspek kehidupan, termasuk cara kita berkomunikasi, memperoleh informasi, dan memahami perilaku manusia—semuanya telah berevolusi seiring kemajuan digital. Untuk itu, saat ini dunia industri semakin membutuhkan tenaga profesional dengan keterampilan yang relevan dengan teknologi dan industri digital di berbagai bidang.
Dalam dunia kerja yang sangat kompetitif, memiliki keterampilan dan pengalaman saja tidaklah cukup. Membangun personal branding yang baik menjadi elemen penting yang dapat membedakan seseorang dari kandidat lainnya. Personal branding bukan hanya sekedar istilah yang terdengar futuristik, melainkan telah menjadi suatu kebutuhan bagi setiap individu yang ingin membangun identitas yang kokoh di tengah maraknya penggunaan media sosial. Lewat digital public relations yang tidak hanya berfungsi sebagai branding online, tetapi juga sebagai strategi yang mendukung pembangunan reputasi yang autentik dan berkelanjutan.
Di era digital saat ini, peran Public Relations (PR) telah berkembang pesat. Jika dulu PR lebih berfokus pada media cetak, televisi, dan radio, kini PR memiliki peluang baru melalui platform digital. Digital Public Relations (Digital PR) adalah bentuk adaptasi dari PR konvensional yang memanfaatkan teknologi dan platform digital. Namun, bagaimana jenjang karier di dunia Digital PR, dan apa perbedaannya dengan PR konvensional? Simak ulasan berikut!
Telkom University (Tel-U) bersama Universitas Taruna Bakti melakukan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) di Ruang Rapat, Fakultas Ilmu Terapan (FIT) pada Senin (17/2). Penandatanganan MoU ini mencakup penyelenggaraan pendidikan, penelitian, pengabdian masyarakat, dan pengembangan sumber daya institusi.
Program Pascasarjana Telkom University (Tel-U) menggelar kegiatan Penyambutan Mahasiswa Baru, pada Sabtu (15/2). Kegiatan yang berlangsung secara daring ini diikuti sebanyak 411 mahasiswa baru periode genap tahun akademik 2024/2025. Wakil Rektor Bidang Akademik Dr. Dadan Rahadian,S.T., M.M. dan Direktur Pascasarjana dan Advance Learning (PSAL) Dr. Iis Kurnia Nurhayati, S.S., M.Hum. dalam kesempatan ini turut hadir dan menyambut para mahasiswa baru dengan hangat.
Menghadapi kesulitan biaya dalam menempuh pendidikan di Telkom University bukan lagi menjadi hambatan bagi mahasiswa yang berkomitmen untuk meraih prestasi. Sebagai bentuk dukungan terhadap mahasiswa yang membutuhkan, kini Telkom University (Tel-U) kembali membuka Beasiswa Endowment Fund untuk Semester Genap 2024/2025.
Perkembangan teknologi Artificial Intelligence (AI) atau kecerdasan buatan yang menggeliat dengan masif membuat perkembangan manipulasi media yang semakin canggih dan sulit dibedakan dari aslinya. Teknologi yang disebut deepfake ini menggunakan kecerdasan buatan untuk menggabungkan atau mengganti wajah atau suara seseorang dalam video atau gambar dengan wajah atau suara orang lain. Namun, perkembangan dan pemanfaatannya ternyata tidak hanya digunakan untuk tujuan positif. Tidak jarang ditemukan pemanfaatan deepfake digunakan untuk menyebarkan berita palsu atau hoaks.
Indonesia, sebagai negara muslim terbesar di dunia, merupakan pasar potensial dalam pemasaran fesyen. Sayangnya, sertifikasi halal di bidang fesyen halal masih cenderung rendah sehingga perlu dilakukan penelitian untuk meningkatkan kesadaran fesyen halal melalui kesesuaian diri kepada pengikutnya.
Pakaian adalah bagian dari kebutuhan dasar manusia. Kain memegang peranan penting dalam menciptakan pakaian yang nyaman, indah, dan sesuai dengan kebutuhan. Nyatanya, setiap jenis kain memiliki karakteristik unik yang membedakannya satu sama lain. Memahami perbedaan antara jenis-jenis kain ini adalah kunci untuk memilih bahan yang tepat untuk berbagai jenis pakaian.
Sebagai institusi yang berkomitmen dalam mendukung kemajuan pendidikan, Telkom University (Tel-U) juga mendorong perkembangan bahasa dunia, termasuk Bahasa Inggris. Penguasaan bahasa ini tidak hanya diterapkan dalam proses pembelajaran, tetapi juga menjadi bekal berharga bagi mahasiswa. Menguasai bahasa Inggris tentu membuka peluang yang lebih luas, mulai dari akses terhadap literatur internasional, kesempatan mendapatkan beasiswa, hingga meningkatkan daya saing di dunia kerja yang semakin kompetitif.