Telkom University kembali menggelar Leader’s Talk ke-27 pada Rabu (3/11) di Auditorium Telkom University (Gd. Damar). Topik utama yang akan dibahas adalah “Digital Leadership in Globalization Era”, disampaikan oleh Bupati Sumedang, Dr. H. Dony Ahmad Munir, S.T., M.M. Berkat kepemimpinannya, Sumedang dinobatkan sebagai kabupaten/kota dengan Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) terbaik tahun 2020.
Rektor Telkom University, Prof. Adiwijaya, mengapresiasi bagaimana Sumedang saat ini begitu kental dalam melakukan transformasi digital sehingga banyak menorehkan prestasi berkat inovasi-inovasi yang dihasilkannya.
“Pada 2020, di saat pandemi terjadi, Sumedang justru menorehkan prestasi, seperti diantaranya SPBE terbaik 2020, Innovative Government oleh Kemendagri, dan sebagainya. Tidak lain ini karena Pak Bupati selalu menjadi role model bagi ASN lainnya melalui kepemimpinannya yang akan dibagikan kepada kita semua hari ini.” ungkap rektor.
Ini merupakan pertama kalinya Leader’s Talk kembali diadakan secara luring (offline) setelah beberapa waktu diadakan secara daring (online) karena pembatasan kegiatan masyarakat akibat pandemi Covid-19.
Selain Bupati Sumedang, Tel-U juga kedatangan seorang tamu istimewa, beliau adalah Sri Radya Keraton Sumedang Larang, Paduka Yang Mulia HRI Lukman Soemadisoeria. Beliau mengungkapkan, proses digitalisasi arsip kerajaan diharapkan bisa bekerjasama dengan Tel-U.
“Sebelum implementasi digital, data kami itu awalnya disimpan secara manual, kami menyadari bahwa digitalisasi itu perlu. Terutama mengenai silsilah, sejarah, keterangan benda pusaka, itu sangat kita butuhkan. Semoga proses digitalisasi itu bisa bekerjasama dengan Tel-U.” ungkap beliau.
Beliau juga menyampaikan bahwa di Asia Tenggara terdapat 7 mahkota yang saat ini dianggap sebagai ikon sebuah negara dari kerajaan yang ada didalamnya. Salah satu dari mahkota tersebut berada di Indonesia, tepatnya di Museum Sumedang dengan nama “Mahkota Binokasih”.
Pada paparan yang disampaikan oleh Bupati Sumedang, beliau berbicara mengenai kepemimpinan di era globalisasi digital. Bupati mengungkapkan bahwa selama ini kolaborasi antar institusi dan industri menjadi kunci untuk mewujudkan pemerintahan yang inovatif.
“Saya memiliki mimpi untuk menjadikan Sumedang memliki sistem pemerintahan berkelas dunia. Dalam prosesnya, kami menerapkan pentahelix yang menjadi dasar kolaborasi kita. Kami lakukan reformasi birokrasi. Kita ubah mindset pemerintah menjadi budaya melayani, manual menjadi digital. Sehingga pemimpin akan jadi panutan, akan muncul trust dari rakyat, sehingga rakyat akan partisipasi aktif dalam membangun daerahnya juga” ungkapnya.
Di penghujung paparannya, beliau menegaskan tiga poin utama menjadi pemimpin yang baik, yaitu: niatkan setiap pekerjaan sebagai ibadah, layani masyarakat dengan baik, dan membuat inovasi dengan teknologi informasi. Digital Leadership merupakan keharusan dalam pemerintahan di Sumedang.