Mempelajari Piramida Terbalik: Pengertian, Manfaat, dan Contoh Berita

Mempelajari Piramida Terbalik Pengertian Manfaat dan Contoh Berita

Telkom University – Dalam dunia jurnalistik, penyampaian informasi yang cepat, padat dan mudah dimengerti merupakan hal yang sangat penting. Salah satu metode penulisan berita yang banyak diterapkan untuk mencapai tujuan ini adalah piramida terbalik atau segitiga terbalik.  Umumnya, penulisan dimulai dengan menyampaikan informasi yang bersifat umum terlebih dahulu, lalu mengarah ke hal-hal yang lebih khusus. Namun, teknik piramida terbalik justru menerapkan pola yang berkebalikan. Pendekatan piramida terbalik merupakan metode yang menyusun informasi dimulai dari hal yang paling utama atau signifikan di bagian awal, lalu dilanjutkan dengan penjabaran informasi yang lebih rinci, spesifik, atau bersifat mendukung. 

Baca Juga: 17 Teori Komunikasi Massa Menurut Para Ahli. Mahasiswa Ilmu Komunikasi Wajib Tahu!

Pengertian Piramida Terbalik

Piramida terbalik merupakan suatu model penulisan berita yang menempatkan informasi paling krusial di bagian awal, diikuti oleh rincian pendukung, dan diakhiri dengan informasi tambahan. Dalam struktur ini, urutan penulisan dimulai dari yang paling penting hingga informasi tambahan yang bersifat pelengkap. Kadang kala, bagian akhir memuat penjelasan tambahan atau informasi lain yang tidak termasuk dalam inti utama pembahasan. Piramida terbalik merupakan salah satu struktur dalam jurnalistik. Piramida terbalik merupakan struktur penulisan atau penyajian dalam sebuah berita yang paling dasar dan umum dilakukan oleh para jurnalis. Biasanya, piramida terbalik digunakan untuk penulisan berita berupa straight news, yaitu sebuah berita yang langsung ke pokok persoalan tanpa analisis panjang dengan menempatkan informasi paling penting seperti unsur 5W+1H di awal tulisan. Setelah itu, barulah disajikan detail tambahan dan informasi pendukung. 

Teknik ini bertujuan agar inti berita dapat segera dipahami oleh pembaca tanpa harus menelusuri seluruh isi tulisan. Pendekatan ini sangat sesuai dengan kebiasaan pembaca di era digital yang lebih sering membaca secara cepat atau sekadar memindai informasi. Keunggulan dari teknik ini terletak pada efisiensinya, kemudahan dalam dipahami, kemanfaatannya bagi editor dalam proses penyuntingan, serta kesesuaiannya bagi pembaca yang hanya fokus pada bagian awal berita. Piramida terbalik sangat penting dalam membantu menyampaikan informasi secara cepat dan jelas. Penerapan struktur piramida terbalik memberikan sejumlah kemudahan, baik bagi pembaca maupun jurnalis. Bagi pembaca, pendekatan ini memudahkan dalam memahami isi berita secara cepat serta menemukan informasi yang dianggap paling penting dan menarik, terutama bagi mereka yang memiliki keterbatasan waktu. Sementara itu, bagi jurnalis, teknik ini membantu menyusun informasi secara terstruktur dan efisien, sekaligus menjadi panduan dalam menentukan bagian mana yang perlu dipertahankan dan mana yang dapat dipangkas. Hal ini sangat bermanfaat mengingat ruang publikasi berita seringkali terbatas, sehingga penyajian informasi harus tetap ringkas tanpa mengorbankan inti berita. Metode ini bukan hanya sekedar gaya penulisan, melainkan juga strategi komunikasi yang efisien di bidang jurnalistik dan karya tulis ilmiah. Secara umum, pendekatan ini paling sering digunakan dalam penulisan abstrak dan pendahuluan. Saat membaca abstrak dari sebuah artikel ilmiah dalam jurnal, maka akan mendapati bahwa bagian awal biasanya langsung menyajikan inti atau fokus utama dari penelitian, lalu diikuti oleh uraian yang mendukung topik tersebut.

Manfaat Piramida Terbalik

Dalam dunia jurnalistik maupun penulisan ilmiah, kecepatan dan kejelasan dalam menyampaikan informasi menjadi kunci utama. Salah satu teknik yang banyak digunakan untuk mencapai tujuan tersebut adalah teknik penulisan piramida terbalik. Teknik ini tidak hanya memudahkan pembaca dalam menangkap inti informasi sejak awal, tetapi juga menawarkan berbagai keuntungan lain bagi penulis. Untuk memahami lebih jauh, berikut adalah beberapa manfaat dari penerapan piramida terbalik dalam penulisan. 

  1. Mempercepat Pemahaman Pembaca

Dengan meletakkan inti informasi di awal, membuat pembaca tidak perlu menggulir panjang atau membaca seluruh teks untuk mengetahui apa yang terjadi, dan juga dapat langsung memahami topik utama dan arah tulisan. Sehingga, menghemat waktu dan tenaga saat membaca.

  1. Menjadikan Penulisan Lebih Efisien

Teknik piramida terbalik ini membantu penulis fokus pada ide utama sejak awal agar efisien, sehingga proses menulis menjadi lebih cepat, terarah, dan mengalir secara alami.

  1. Struktur Tulisan Lebih Jelas

Piramida terbalik membuat tulisan lebih runtut dan logis karena dimulai dari poin penting lalu diikuti informasi pendukung yang relevan.

  1. Meningkatkan Minat Baca

Menyampaikan informasi penting sejak awal dapat menarik perhatian pembaca, mendorong mereka untuk membaca tulisan hingga selesai. Dan juga, struktur ini memudahkan pembaca, terutama yang sibuk, untuk menilai relevansi isi tulisan sejak awal tanpa harus membaca seluruhnya.

  1. Membantu Pembaca Tetap Fokus

Poin-poin utama yang disajikan lebih dulu membantu pembaca, termasuk editor untuk tetap fokus pada inti tulisan tanpa terganggu informasi yang kurang relevan.

  1. Mendukung Penyuntingan Cepat
    Editor dapat memotong bagian akhir berita tanpa menghilangkan inti cerita. Hal ini sangat membantu dalam media cetak atau online yang memiliki batas ruang atau tampilan.
  2. Mempermudah Revisi Tulisan

Dengan struktur yang berfokus pada topik utama di awal, proses revisi menjadi lebih mudah karena penulis cukup menyesuaikan bagian pendukung agar tetap relevan.

Baca Juga: Apa Itu Press Release: Pengertian, Jenis-Jenis, dan Contohnya

Struktur Piramida Terbalik

Agar teknik piramida terbalik dapat diterapkan dengan tepat, pemahaman terhadap strukturnya sangat penting. Ini menjadi dasar dalam menyusun informasi secara sistematis, sehingga penulis perlu mengetahui cara menulis berita piramida terbalik agar informasi tersaji sesuai tingkat kepentingannya. Berikut urutan struktur pada piramida terbalik, yaitu: 

  1. Judul Berita 

Judul berfungsi sebagai pengantar utama yang memberi gambaran mengenai topik yang akan dibahas. Dari judul inilah pembaca bisa mengetahui inti dari informasi yang akan disampaikan.

  1. Tanggal Penulisan 

Bagian ini mencantumkan waktu berita dibuat atau dipublikasikan. Umumnya, bagian ini juga menyertakan nama penulis berita dan sumber informasi yang digunakan.

  1. Pembukaan Berita (Lead)

Lead atau pembuka berita merupakan bagian ringkas yang ditempatkan di awal tulisan. Di sinilah poin utama atau inti dari berita diperkenalkan kepada pembaca.

  1. Isi Berita 

Bagian utama yang menjelaskan peristiwa secara lengkap. Semua detail penting, penjabaran fakta, dan penjelasan menyeluruh dituangkan dalam bagian ini.

  1. Penutup Berita 

Sebagai bagian akhir, penutup biasanya memuat kalimat penyimpul atau informasi tambahan yang tidak terlalu esensial. Meski seringkali dianggap kurang penting, bagian ini tetap melengkapi struktur keseluruhan berita.

Lalu, bagaimana cara menulis berita dengan prinsip piramida terbalik? Berikut cara menerapkan prinsip piramida terbalik saat menulis berita:

  1. Tentukan Informasi Utama
    Langkah pertama adalah menetapkan informasi paling penting yang akan ditulis di awal paragraf. Informasi inilah yang menjadi dasar untuk menyusun bagian selanjutnya.
  2. Susun Informasi Pendukung
    Setelah informasi utama ditetapkan, kumpulkan dan urutkan data pendukung secara logis agar mudah dipahami dan alurnya runtut.
  3. Tulis Paragraf Ringkas dan Padat
    Rangkai paragraf dimulai dari informasi utama, diikuti pendukung. Gunakan kalimat singkat dan jelas, apalagi jika digunakan untuk abstrak yang terbatas jumlah katanya.
  4. Lengkapi dan Sunting Paragraf
    Periksa kembali isi paragraf, tambahkan informasi yang relevan bila perlu, dan lakukan penyuntingan untuk memperkuat isi tanpa keluar dari fokus topik.
  5. Buat Ringkasan (Opsional)
    Sebagai nilai tambah, ringkasan di akhir paragraf bisa membantu mempertegas poin utama. Cocok diterapkan pada bagian seperti latar belakang masalah dalam karya ilmiah.

Metode ini juga didukung oleh prinsip 5W+1H (What, Who, Where, When, Why, dan How) untuk memastikan isi berita lengkap dan informatif. Bahasa yang digunakan harus singkat, padat, dan langsung ke pokok permasalahan agar mudah dipahami. Struktur paragraf juga perlu logis dan runtut, dimulai dari ide utama lalu dijelaskan dengan data pendukung. Selain itu, penulisan berita yang baik harus mematuhi etika jurnalistik, yakni menyampaikan fakta secara akurat, berimbang, dan jujur. Dengan pendekatan ini, penulisan berita menjadi lebih efisien, jelas, dan mampu menarik perhatian pembaca sejak awal.

Baca Juga: Memahami Unsur Berita dari Dasar: Pengertian, Struktur, dan Contohnya

Contoh Berita Piramida Terbalik

Taman kota Alun-Alun Bandung kini jadi favorit warga untuk berolahraga pagi. Setiap akhir pekan, area ini dipenuhi pengunjung yang datang untuk jogging, bersepeda, atau sekadar berjalan santai.

Peningkatan minat warga ini mulai terlihat sejak taman tersebut selesai direnovasi awal tahun 2025. Fasilitas baru seperti jalur lari, bangku istirahat, dan area bermain anak jadi daya tarik tersendiri.

“Setiap Minggu pagi, bisa ribuan orang datang. Mereka jogging bareng, ada juga yang senam atau yoga di area terbuka,” kata Dita (27), warga Kota Bandung, saat ditemui Minggu (18/5/2025).

Selain fasilitas olahraga, banyak warga memanfaatkan suasana asri taman untuk bersantai bersama keluarga. Beberapa pelapak makanan dan minuman ringan juga hadir di sekitar taman, menambah kenyamanan pengunjung.

Pemerintah Kota Bandung pun menyambut positif antusiasme warga. Mereka berencana menambah pencahayaan malam dan memperluas area hijau agar taman tetap nyaman dan aman digunakan, baik pagi maupun sore hari.

Dengan memahami konsep, manfaat, dan contoh penerapan piramida terbalik, kita bisa melihat betapa pentingnya struktur penulisan yang efektif, baik dalam jurnalistik maupun tulisan ilmiah. Teknik ini tidak hanya menyederhanakan penyampaian informasi, tetapi juga membantu menyampaikan pesan dengan jelas dan cepat kepada pembaca. Bagi jurnalis, akademisi, atau penulis konten digital, piramida terbalik menjadi strategi yang relevan di tengah kebiasaan membaca yang serba cepat. Karena itu, menerapkan teknik ini bukan sekadar pilihan, melainkan bagian penting dari menulis yang komunikatif dan efisien.

Penulis: Taresa Holy Leksono | Editor: Adrian Wiranata | Foto: Nick Wolny

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

SLOT GACOR