Bandung, 1 November 2024 – Open Library Telkom University (Tel-U) menggelar seminar bertajuk Framing in Social Media Content di Gedung Manterawu Lantai 5, Open Library, Collaboration Zone. Acara ini digelar dalam rangka Literacy Event : Fostering Learning Transforming Lives untuk memperingati Hari Literasi Sedunia dan Hari Kunjung Perpustakaan.
Seminar yang diselenggarakan pada Jumat (01/10) bertujuan agar mahasiswa mahasiswi Telkom University dapat mengetahui bagaimana cara membingkai konten media sosial dengan efektif dan kreatif. Dengan narasumber Tenaga Ahli Komunikasi Pemerintah Provinsi Jawa Barat, M. Rolip Saptamaji, S.I.P., M.IPOL, dengan moderator Lusi Satia Rahmawati, Kepala Pustakawan Open Library Telkom University.
Tema yang dibawakan pada seminar sesi ini terkait dengan media sosial. Mahasiswa dan mahasiswi Telkom University perlu mendapatkan informasi yang berimbang selaras dengan teori yang dipelajari di kelas. Terutama pada bidang informasi, komunikasi, dan ilmu sosial yang berkaitan erat dengan tema seminar dan materi yang diberikan oleh narasumber.
“Framing ini mengangkat dari sisi Literasi Teknologi dan Literasi Kewirausahaan, sesuai dengan visi Tel-U sebagai Entrepreneurial University. Menyasar kepada mahasiswa-mahasiswi yang memiliki fokus pada materi ini. Literacy Event ini memiliki banyak ragamnya, media sosial menjadi platform yang dapat mempengaruhi opini publik.” Ujar Lusi saat diwawancarai Public Relations Tel-U.
“Mahasiswa mahasiswi tidak hanya melakukan critical thinking pada fenomena, mahasiswa dapat membuat sebuah image/branding, melakukan framing pada bisnis maupun jasa. Sehingga saat memasuki dunia kerja, mahasiswa dapat mengaplikasikannya.” Sambung Lusi.
“Mengajarkan tentang framing. Framing pasti terjadi pada bidang politik, bisnis, dan sosial. Framing itu sulit untuk dilacak, karena menutupi realitas, ini terjadi di banyak hal. informasi yang kita terima itu hasil framing, framing itu menyembunyikan realitas, realitas harus diteliti ulang dengan tujuan untuk mendapatkan kebenaran, perlu memahami framing secara teoritis. Ujar Rolip saat diwawancarai Public Relations Tel-U.
Harapannya, setelah audiens memahami dan lebih kritis, karena framing perlu dipahami untuk mengetahui kebenaran (realitas). saya memaparkan hal baik dan hal buruknya agar kita aware, kita perlu berpikir kritis, mengetahui seluk-beluk dari informasi maupun konten yang kita dapatkan. Sambung Rolip.
Acara Literacy Event : Foresting Learning Transforming Lives mendukung pilar ke-4 SDGs (Sustainability Development Goals), yakni Pendidikan Berkualitas atau Quality Education. Tel-U berkomitmen untuk menghadirkan program pendidikan yang berkelanjutan dan menjangkau semua kalangan, karena komitmen Tel-U sebagai Kampus Berkelanjutan untuk menyongsong Indonesia Emas Tahun 2045.
Penulis: Inbar Nizar Ambari | Editor: Adrian Wiranata | Foto: Public Relations