Strategi Pembuatan Konten Digital pada Pendampingan PPDB SMK Telkom Bandung

Strategi Pembuatan Konten Digital

Konten digital merupakan salah satu kunci keberhasilan suatu program digital. Guna mendukung Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) SMK Pariwisata Telkom Bandung dalam membuat konten secara continue dan konsisten, dosen-dosen Telkom University berikan pendampingan secara online kepada guru-guru SMK Pariwisata Telkom pada Kamis (24/02).

Pada minggu kedelapannya, tema utama yang diusung adalah ‘Pembuatan Konten secara Continue dan Konsisten’ dengan menghadirkan dua pembicara yang pakar di bidangnya. Kedua pembicara adalah dosen Digital Public Relations Telkom University, yaitu Anisa Diniati, S.I.Kom., M.I.Kom., dan Dr. Sri Dewi Setiawati.

Dalam pemaparan materi pertamanya terkait Strategi pengelolaan konten secara continue dan konsisten, Anisa menyampaikan bahwa proses pembuatan konten yang baik adalah pembuatan konten yang dimulai dari perencanaan yang matang serta eksekusi yang tepat.

“Sebelum membuat konten, sebaiknya tim pengelola media sosial lembaga membuat perencanaan editorial terlebih dahulu. Hal ini tentu bertujuan untuk mempermudah proses pembuatan konten agar tetap konsisten. Tapi tidak hanya itu, dengan melakukan perencanaan editorial, tentu dapat memperjelas kapan konten tersebut akan didistribusikan,” ujar Anisa.

Ia juga menjelaskan bahwa terdapat empat strategi yang dapat diterapkan SMK Pariwisata Telkom Bandung sebagai Lembaga Pendidikan dalam membuat konten digital yang konsisten, di antaranya membuat perencanaan editorial, mengidentifikasi jenis-jenis data, produksi konten, dan menentukan waktu serta frekuensi pendistribusian konten.

“Menentukan waktu dan frekuensi pengunggahan konten itu memiliki peran dalam meningkatkan efektifitas penyebaran konten kita di media sosial. Pentingnya kita mengetahui dan menentukan waktu frekuensi ini karena setiap media sosial memiliki tingkat efektivitas yang berbeda-beda. Jauh sebelum kita melakukan hal ini, tentu balik lagi ke poin pertama, lakukanlah terlebih dahulu perencanaan editorial,” kata Anisa.

Meskipun kegiatan pendampingan diselenggarakan secara online karena masa pandemi, namun hal ini tidak mengurangi antusias para peserta yang hadir. Selama pemaparan materi terlihat diskusi yang sangat interaktif bahkan topik pembahasannya menjadi sangat menarik karena relevan dengan kendala yang dihadapi oleh para peserta di lapangan.

Terkait konten digital, membangun branding melalui konten diperlukan konsistensi dalam memaparkan karakter produk dan tujuan dari produk tersebut. Strategi hypowriting dapat digunakan dalam memberikan pemahaman konsumen tentang brand.

Materi kedua terkait Strategi Hypnowriting sebagai upaya membangun branding melalui konten disampaikan oleh Sri Dewi. Menurutnya, konsistensi dan hypnowriting dapat menjadi upaya dalam membangun persepsi positif konsumen sebagai tujuan dari strategi branding.

“Membangun branding melalui konten adalah melalui konsistensi dalam memeparkan karakter produk dan tujuan dari produk itu, sehingga tercipta pemahaman dan persepsi yang baik sebagai citra,” ungkap Dewi.

Pendampingan yang dilakukan selama tiga jam ini diakhiri dengan sesi tanya jawab dan pembagian doorprize bagi peserta teraktif dan penanya terbaik.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *