BANDUNG, Telkom University – Pemberdayaan unit usaha syariah di pesantren dalam rangka pengembangan kemandirian ekonomi pesantren merupakan kegiatan yang dilaksanakan oleh Bank Indonesia dalam menjalankan salah satu misinya, yaitu turut mengembangkan ekonomi dan keuangan syariah di tingkat nasional hingga di tingkat daerah. Dalam pelaksanaan kegiatan tersebut, Fakultas Rekayasa Industri Telkom University mendapatkan kehormatan dari Departemen Ekonomi dan Keuangan Syariah Bank Indonesia (DEKS BI) untuk dipercaya sebagai salah satu mitranya sejak tahun 2020. Tahun 2021, kerjasama ini terus berlanjut, dan kembali dilaksanakan di tiga pesantren, yaitu Pesantren Arafah di Cililin, Kabupaten Bandung Barat, dengan usaha keripik tempe, Pesantren Madaarikul Ulum di Selaawi, Kabupaten Garut, dengan usaha pengolahan kunyit dan Pesantren At Taqwa di Salawu, Kabupaten Tasikmalaya, dengan usaha pembuatan gula semut. Setelah program hibah mesin produksi beserta pelatihannya yang dilaksanakan pada tahun 2020/2021, maka pada tahun 2021/2022 ini dilaksanakan program peningkatan kualitas produk, pemasaran dan administrasi keuangan bagi unit usaha ketiga pesantren. Peluncuran kegiatan pendampingan ini telah dilaksanakan secara hybrid, dan kegiatan pendampingan akan berlangsung sejak November 2021 hingga September 2022.
Dalam sambutannya di acara peluncuran program, Deputi Direktur DEKS BI, Ibu Anna Setyawati, menyampaikan harapannya bahwa dengan program yang akan dilaksanakan, maka unit usaha pesantren dapat menghasilkan produk yang dapat lebih diterima masyarakat umum dan industri. Selain itu, dengan adanya unit usaha ini, diharapkan pesantren dapat menghasilkan santri yang selain paham ilmu agama juga memiliki kemampuan untuk melakukan kegiatan ekonomi produktif. Sementara itu, Direktur PPM Telkom University, Dr. Kemas Muslim, ST. M.ISD, menyampaikan kegembiraan dan dukungannya akan kegiatan pengabdian masyarakat yang melibatkan kolaborasi dari banyak pihak seperti yang dilaksanakan di tiga pesantren ini. Diharapkan adanya kolaborasi akan lebih memberi manfaat dalam memecahkan persoalan yang dihadapi masyarakat. Di sisi lain, pihak pesantren menyampaikan apresiasinya kepada Bank Indonesia dan Telkom University atas segala bantuan dan dukungan yang diberikan. Pihak Pesantren Madaarikul Ulum menyampaikan secara khusus bahwa selain manfaat terkait unit usaha pesantren, kegiatan yang dilaksanakan dan publikasinya melalui beberapa media lokal dan media sosial telah membuat pesantren menjadi lebih dikenal masyarakat dan meningkatkan kepercayaan masyarakat, yang dibuktikan dengan adanya peningkatan jumlah santri yang belajar di pesantren.
Telah banyak dihasilkan luaran dari program pengabdian masyarakat dari kemitraan dengan Bank Indonesia ini. Luaran hasil program tahun pertama, 2020/2021, antara lain rancangan mini pabrik kripik tempe pada Pesantren Arafah, rancangan mini pabrik bubuk kunyit pada Pesantren Madaarikul Ulum, serta rancangan mini pabrik gula semut pada pesantren At Taqwa. Selain rancangan dan instalasi mesin mini pabrik pada 3 pesantren tersebut juga dihasilkan HAKI, kerja praktek dan tugas akhir mahasiswa, serta beberapa publikasi. Diharapkan pada tahun 2021/2022, pendampingan yang dilakukan akan dapat meningkatkan kualitas produksi, perbaikan kemasan produk, penguatan saluran pemasaran, inisiasi saluran penjualan B2B dan peningkatan ketrampilan administrasi keuangan.
Terkait dengan tim kerja, jumlah personil yang terlibat saat ini ada 24 orang dan diketuai oleh Dr. Endang Chumaidiyah. Personil terbagi dalam tiga tim dengan keahlian mencakup teknik dan manajemen produksi, teknologi pangan, pemasaran, keuangan dan akuntansi biaya, sistem informasi serta desain kemasan. Mayoritas tim berasal dari Fakultas Rekayasa Industri, kecuali untuk desain kemasan yang berasal dari Fakultas Industri Kreatif dan teknologi pangan yang berasal dari Universitas Pasundan Bandung.