BANDUNG, Telkom University – Baru di tahun 2014 lalu, Indonesia berhasil menerapkan jaringan 4G. Meski belum meluas saat itu, namun kecepatan jaringan yang ditawarkan begitu membantu sektor komunikasi di negara kepulauan ini. Menurut Prof. Dr. Khoirul Anwar, Indonesia siap terapkan 5G tahun 2022 mendatang. Simpulannya tersebut didapat sepulang dari 5G International Symposium 2018 di Jepang.
โHasil pertemuan kemarin saya mendapat informasi bahwa Jepang siap aplikasi 5G di 2020. Kalau di Indonesia saya konfirmasi dengan Kominfo siap di 2022.โ Ungkap Khoirul saat di wawancarai di ruangannya di Fakultas Teknik Elektro Telkom University.
Pertemuan tersebut di prakarsai oleh 5GMF, sebuah forum yang fokus membahas perkembangan 5G di Jepang. Negara matahari terbit tersebut mendemonstrasikan keberhasilannya dalam eksperimen penerapan 5G di Jepang. Hal tersebut disaksikan langsung oleh beberapa negara di Asia Pasifik khususnya.
Dalam teknologi 5G Khoirul menjelaskan bahwa terbagi menjadi 3 bagian utama. Untuk jaringan Broadband atau eMBB (Enhanched Mobile BroadBand) kecepatan sinyalnya mencapai 20GB/s. Kedua ada UR LLC (Ultra Reliable Low Latency Communications) lalu kemudian MMTC (Massive Machine Type Communications).
โKetika saya melihat hal ini, saya kira Indonesia perlu turut andil didalamnya. Tapi sayangnya di Indonesia belum ada koordinasi dan pembagian untuk menguji masing-masing dari ketiga hal tersebutโ ungkapnya.
Khoirul Anwar, yang di Indonesia dikenal sebagai penemu 4G, diundang sebagai salah satu panelis mewakili Indonesia 5G Forum dan menyampaikan beberapa permasalahan yang mungkin ada pada penerapan 5G di Indonesia.
โIndonesia berbeda dari segi Ekonomi, Budaya, dan Geografis. Saya harap 5G nanti bisa mendukung sektor pertanian dan perkebunan. Jadi penerapan 5G nantinya perlu disesuaikan dengan tiga hal tersebut. Penerapan disini pasti beda dengan di Eropa, misalnyaโ jelas Khoirul.