Telkom University – Setiap orang secara sadar berusaha untuk menghindari kegagalan. Kegagalan adalah ketidakmampuan untuk meraih suatu keinginan, baik dalam bidang karir, pendidikan, asmara, atau kehidupan secara keseluruhan. Menariknya, banyak yang percaya bahwa kegagalan sebenarnya dapat menjadi batu loncatan awal menuju kesuksesan.
Memang benar bahwa setiap orang memiliki cara yang berbeda dalam mengatasi kegagalan. Namun, tak dapat dipungkiri bahwa kegagalan seringkali menyisakan rasa sedih dan kecewa pada mereka yang mengalaminya. Oleh karena itu, tidak mengherankan jika TelUtizen berusaha mencari informasi untuk memahami apakah yang menyebabkan kegagalan yang dialami, dengan harapan agar pengalaman tersebut tidak terulang di masa mendatang.
Tidak Memiliki Rencana yang Baik
Mengapa kita gagal? Apa penyebabnya? Penting untuk diingat kembali, apakah TelUtizen sudah memiliki rencana yang terstruktur dengan baik. Rencana ini sangat berperan dalam menentukan kesuksesan. Meskipun rencana tidak selalu sesuai dengan realita, keberadaannya tetap memberikan arah pada tujuan akhir kita.
Abraham Lincoln menyampaikan, “Beri saya enam jam untuk menebang pohon, dan saya akan menghabiskan empat jam pertama untuk mengasah kapak.” Ungkapannya menggambarkan betapa pentingnya perencanaan. Sebuah rencana yang baik memiliki dampak yang signifikan. Jadi, bagaimana ciri-ciri rencana yang baik? TelUtizen dapat memulainya dengan menetapkan tujuan yang spesifik, bukan hanya secara umum. Selain itu, jangan ragu untuk menyesuaikan rencana di tengah perjalanan jika diperlukan.
Tidak Bisa Mengatasi Rasa Takut
Namun, seringkali akar kegagalan telah tertanam jauh sebelum upaya dimulai. Rasa takut seringkali membutuh lebih banyak mimpi daripada faktor lainnya. Ketakutan ini dapat muncul dari ancaman risiko yang mungkin terjadi, pengalaman kegagalan sebelumnya, atau kurangnya keyakinan pada diri sendiri.
Rasa takut dan ketidakamanan tidak selalu berasal dari diri sendiri. Terkadang, seseorang mungkin merasa tidak nyaman saat melihat perubahan atau tindakan orang lain yang dilakukan untuk mencapai tujuan, sehingga kamu merasa rendah diri dan enggan mencoba berusaha.
Tidak Memiliki Tekad dan Disiplin yang Baik
Rencana yang sempurna sekalipun tidak akan membantu kita menuju tujuan tanpa didukung oleh tekad dan disiplin. Banyak orang merasa termotivasi setelah mencapai kemajuan signifikan, tetapi tanpa konsistensi dan tekad yang kokoh, progress tersebut akan cepat pudar. Melangkah dengan konsistensi dalam langkah kecil lebih berharga. Tekad yang kuat akan menjadi penuntun menemukan jalan keluar saat menghadapi hambatan.
Tidak Berani Berbeda
Menjadi berbeda dan menonjol di antara orang lain memang bisa menjadi tantangan tersendiri. Mengambil jalur yang berbeda dan melawan arus memerlukan keberanian yang luar biasa. Ketidakberanian seseorang untuk mengambil keputusan seperti ini, semakin menjauhkan dirinya dengan keinginan yang ingin dicapai.
Mudah Menyerah
Terakhir, menyerah dengan mudah di hadapan setiap masalah. Seringkali, ketika seseorang merasa bahwa perjuangan yang dilakukannya tidak berhasil, cenderung menghentikan usahanya dan menyerah untuk mencapai tujuan. TelUtizen perlu ingat, kegagalan hanya akan terjadi ketika kamu berhenti berusaha.
Mark Zuckerberg pernah mengalami penolakan berkali-kali dari pihak kampus ketika mengajukan idenya. Namun ia menunjukkan keberanian dengan mengambil keputusan krusial, yaitu memutuskan untuk drop out dari kuliahnya demi fokus mengembangkan Facebook. Kemudian Elon Musk, dengan perusahaannya Space X, juga melewati serangkaian kegagalan sebelum akhirnya berhasil mendaratkan tiga roket secara berturut-turut. Itulah bagaimana cara mereka menghadapi kegagalannya, tidak menyerah.
TelUtizen, jangan biarkan rasa takut, ketidakberanian, atau mudah menyerah menghambat perjalanan menuju tujuan. Hadapi kegagalan sebagai peluang untuk belajar dan tumbuh. Jangan merasa rendah diri ketika melihat kesuksesan orang lain, tetapi gunakan itu sebagai motivasi. Disiplin dan tekad sangat penting, jadi konsistenlah dalam menjalankan rencana meski harus beradaptasi dengan perubahan. Ingatlah, kesuksesan memerlukan waktu dan usaha yang konsisten. Menyerah tidak pernah menjadi opsi bijak. Hadapi masalah sebagai bagian dari perjalanan menuju keberhasilan. Keberanian dan ketekunan adalah kunci untuk mengatasi hambatan dan mencapai tujuan.
Penulis: Muhammad Zabarrekha Assidiq | Editor: Daris Maulana | Foto: Public Relations