BANDUNG, TEL-U โ Mahasiswa Fakultas Rekayasa Industri (FRI) Tel-U berhasil mengukir prestasi di kompetisi nasional Vocomfest 2015 yang diselenggarakan oleh Universitas Gajah Mada, Sabtu (4/4). Melalui Tim Sisfo One, Tel-U berhasil meraih juara kedua kategori Mobile Apps Development Competition (MADC). Tim Sisfo One tersebut beranggotakan Arief Rachman Hartadi (Sistem Informasi), Abdul Aziz (Sistem Informasi), dan Muhammad Widyan Riadhi Fakhrun (Sistem Informasi).
Dalam kompetisi ini, Tim Sisfo One mempersembahkan inovasi bernama Moosh. Moosh sendiri adalah sebuah aplikasi yang menghubungkan pemilik sampah non-organik kepada orang yang membutuhkan sampah, khususnya kepada pengrajin sampah. Pengrajin sampah di sini nantinya dapat menyulap sampah non-organik tersebut menjadi barang kerajinan yang memiliki nilai guna.
Aplikasi Moosh masuk kedalam kategori media sosial. Sehingga membuat penggunanya dapat berinteraksi secara langsung. Prosesnya pun tergolong mudah. Ketika seorang pengguna mempunyai sampah non-organik, pengguna tersebut dapat memasukkannya ke aplikasi dalam bentuk foto. Setelah tampil dalam Moosh, sampah tersebut dapat terlihat oleh pengguna Moosh lainnya. Jika memang ada yang tertarik, maka setelah itu dapat dilakukan proses transaksi antarpengguna tersebut.
Saat sampai ke tangan pengguna yang membutuhkan, sampah tersebut dapat disulap sesuai dengan keinginan penggunanya, misalknya sebagai bahan baku kerajinan. โKetika sudah menjadi suatu barang kerajinan, pengguna tersebut dapat menawarkannya dalam aplikasi tersebut,โ ujar Arief.
Selain itu, untuk meningkatkan semangat distribusi sampah non-organik dan juga semangat untuk terus berkarya maka pada aplikasi ini terdapat juga fitur penghargaan. Misalnya, The Most Usefull Seconhand, yaitu penghargaan untuk sampah yang sering digunakan. Kemudian ada penghargaan The Most Upload untuk pengguna yang sering mendistribusikan sampah. Ada juga penghargaan The Most Favorite Craft untuk kerajinan dari pengguna yang paling populer. Penghargaan-penghargaan tersebut ditentukan oleh admin aplikasi ini berdasarkan rating, review, dan komentar yang diperoleh dari masing-masing kategori tersebut.
Selain untuk mendistribusikan sampah, aplikasi ini juga berguna untuk menciptakan lingkungan yang bersih dan sehat yang bebas dari sampah. Ditambah karena adanya fitur untuk menampilkan hasil kerajinan, aplikasi ini juga diharapkan untuk meningkatkan kreativitas masyarakat khususnya pengguna Moosh untuk mengubah sampah non-organik menjadi suatu barang kerajinan yang memiliki nilai guna.
Menurut Arief, aplikasi ini berawal dari sebuah tugas besar dari salah mata kuliahnya. โKami berpikir mengapa ide ini tidak digunakan hanya untuk tugas saja, tetapi juga bisa digunakan untuk membantu masyarakat luasโ, ujarnya. (purel/EAD)