Belajar Pertanian Kini Lebih Seru: Gamifikasi Mobile Hadir di BPP Selaawi

Belajar Pertanian Kini Lebih Seru Gamifikasi Mobile Hadir di BPP Selaawi

Bandung – Dalam upaya mendukung transformasi digital di sektor pertanian dan meningkatkan minat generasi muda terhadap dunia pertanian, tim dari Telkom University yang terdiri dari dosen dan mahasiswa melaksanakan kegiatan pengabdian masyarakat bertema “Penerapan Teknologi Gamifikasi Berbasis Mobile dalam Budidaya Padi”. Kegiatan ini dilaksanakan di Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Selaawi, Garut dan dihadiri oleh penyuluh pertanian, petani muda.

Kegiatan ini menjadi salah satu bentuk kontribusi nyata kalangan akademisi dalam menjawab tantangan rendahnya regenerasi petani dan pemanfaatan teknologi digital dalam sektor pertanian. Melalui kegiatan ini, tim memperkenalkan inovasi aplikasi edukasi pertanian berbasis mobile yang dikembangkan secara kolaboratif dengan pendekatan gamifikasi, yaitu aplikasi bernama “BERTANI”.

Aplikasi “BERTANI” merupakan media pembelajaran berbasis mobile yang mengintegrasikan materi edukatif pertanian dengan elemen permainan (gamifikasi). Tujuan utama aplikasi ini adalah untuk meningkatkan ketertarikan, pemahaman, dan keterlibatan pengguna khususnya pelajar dari mulai Sekolah Dasar sampai Sekolah Menengah Atas serta petani muda dalam mengenal praktik budidaya padi yang baik dan ramah lingkungan. Selain itu, aplikasi ini dilengkapi dengan game simulasi budidaya padi yang dirancang agar pengguna dapat memahami Langkah-langkahnya secara praktis. Tak hanya itu, pengguna juga dapat mempelajari cara pengendalian enam jenis hama utama dalam pertanian padi, yaitu burung, keong mas, wereng, walang sangit, kepik hijau, dan tikus. Untuk memperkuat pemahaman, tersedia game interaktif pembasmian hama yang menantang namun edukatif.

Materi lain yang tak kalah penting dalam aplikasi ini adalah topik tentang pupuk, yang mencakup pengertian, jenis-jenis pupuk, serta unsur hara penting yang dibutuhkan tanaman padi. Untuk menambah daya serap pengguna terhadap materi ini, aplikasi Bertani juga menyediakan kuis pilihan ganda sebagai media evaluasi pembelajaran.

Kegiatan sosialisasi berlangsung dengan antusiasme tinggi. Peserta yang hadir Sebagian besar merupakan penyuluh lapangan, tampak aktif dalam sesi diskusi dan praktik penggunaan aplikasi. Pihak BPP Selaawi juga mengapresiasi kegiatan ini sebagai langkah positif yang sejalan dengan tujuan lembaga untuk memberdayakan petani melalui inovasi dan edukasi. Menurut mereka penggabungan antara konten pertanian dan teknologi mobile menjadi pendekatan yang sangat efektif dalam menyasar generasi muda yang akrab dengan teknologi digital.

“Dengan aplikasi Bertani ini cukup bagus dan menarik terutama untuk anak-anak sekolah dasar sampai anak-anak sekolah menengah pertama, karna mereka lebih tertarik ke aplikasi game, jadi dengan adanya aplikasi ini sangat membantu mengenalkan pertanian ke anak-anak muda”. Ungkap Pak Hendri salah satu penyuluh pertanian di BPP Selaawi yang hadir dalam kegiatan tersebut.

Kegiatan ini dilaksanakan oleh tim dari Telkom University yang terdiri dari tiga dosen yaitu Desy Puspa Rahayu, Alit Y Eskaluspita, dan Anranur Uwaisy M, serta mahasiswa Yensi, Riskotul, dan Ciel. Kolaborasi ini merupakan bagian dari komitmen institusi untuk mengaplikasikan ilmu pengetahuan dalam membantu menyelesaikan permasalahan di masyarakat.

Melalui kegiatan ini, tim tidak hanya menunjukkan kontribusi akademik mereka, tetapi juga menanamkan nilai-nilai kebermanfaatan ilmu dan inovasi untuk masyarakat luas. Aplikasi BERTANI menjadi representasi bagaimana ilmu pengetahuan, teknologi, dan kreativitas dapat berperan dalam transformasi sektor pertanian.

Ke depannya, tim berharap dapat menjalin kerja sama lebih lanjut dengan dinas pertanian, sekolah kejuruan, dan komunitas petani untuk mengimplementasikan aplikasi ini secara lebih luas. Dengan semakin banyak pengguna, BERTANI dapat menjadi salah satu tools utama dalam mendukung pertanian cerdas berbasis teknologi di Indonesia.

Author : Alit Yuniargan Eskaluspita | Editor : Abdullah Adnan | Foto : Alit Yuniargan Eskaluspita

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *