Bekasi, 18 Juli 2024 – Telkom University (Tel-U) berkolaborasi dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Bekasi menggelar sosialisasi dan pelatihan penggunaan aplikasi INSIST (INtegrated SolutIon for STunting) untuk mendukung penanganan dan pencegahan stunting di Kabupaten Bekasi pada Rabu (17/7). Tim pengabdian masyarakat dari Fakultas Rekayasa Industri (FRI) Tel-U yang terlibat pada kegiatan ini adalah Dr. Atya Nur Aisha, ST., MT., Zalina Fatima Azzahra, S.Kom., M.T., Sari Wulandari, ST., MT., dan beberapa mahasiswa Fakultas Rekayasa Industri juga turut berpartisipasi dalam kegiatan ini.
Di Indonesia, stunting menjadi salah satu Program Prioritas Nasional dengan target penurunan prevalensi stunting 14% pada Tahun 2024. Permasalahan stunting dan berbagai kondisi kekurangan gizi lainnya dapat menimbulkan risiko terhambatnya pertumbuhan fisik dan tingginya tingkat kerentanan anak terhadap penyakit. Selain itu, risiko stunting juga dapat menghambat perkembangan kognitif yang mempengaruhi tingkat kecerdasan anak-anak (Badan Pusat Statistik dan Kementerian Kesehatan, 2023).
Saat ini telah dikembangkan aplikasi terpadu yaitu INSIST (Integrated Solution for Stunting), aplikasi berbasis smartphone android yang mampu memantau perkembangan tumbuh kembang balita sehingga dapat dilakukan deteksi dini untuk pencegahan serta penanganan kasus stunting dengan lebih cepat dan akurat. Untuk dapat memberikan intervensi terpadu dalam suatu wilayah diperlukan adanya uji coba pemanfaatan aplikasi INSIST pada lingkup masyarakat yang lebih luas dan berjenjang.
Dalam pelaksanaan kegiatan pengabdian masyarakat ini terdapat tiga tahapan utama yaitu tahap kegiatan awal, tahap kegiatan inti dan tahap kegiatan akhir. Pada tahap kegiatan awal, tim pengabdian masyarakat Fakultas Rekayasa Industri bekerja sama dengan mitra yaitu Alodokter dan Danone Indonesia untuk mengumpulkan informasi terkait proses pelaksanaan kegiatan, pada tahap ini dipilih lima kecamatan pada Kabupaten Bekasi sebagai lokasi untuk pelaksanaan kegiatan yaitu Kecamatan Sukadami, Kecamatan Telaga Murni, Kecamatan Cibarusah, Kecamatan Sriamur dan Kecamatan Sukatani. Pada tahap kegiatan inti, dilakukan kunjungan ke lima kecamatan tersebut untuk melakukan simulasi aplikasi INSIST. Kegiatan simulasi dilakukan dengan pendekatan workshop, sosialisasi, pendampingan serta pelatihan penggunaan aplikasi INSIST dan pada tahap kegiatan akhir dilakukan evaluasi terhadap seluruh rangkaian kegiatan dari awal hingga akhir.
Indikator keberhasilan dari kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah meningkatnya pengetahuan, kemampuan dan keterampilan dari masyarakat Kabupaten Bekasi dalam pemanfaatan teknologi informasi di bidang kesehatan.
“Dari kegiatan pengabdian masyarakat ini, diharapkan dapat meningkatkan dan mendukung produktivitas dinas kesehatan Kabupaten Bekasi dalam hal pelayanan kesehatan terutama untuk mengurangi kasus stunting di Kabupaten Bekasi.” ungkap Zalina.
Masyarakat Kabupaten Bekasi memberikan respon yang sangat baik dengan adanya usulan kegiatan ini dengan memberikan dukungan pada saat kunjungan pertama hingga kegiatan pengabdian masyarakat ini selesai dilakukan.
Penulis: Zalina Fatima (FRI) | Editor: Abdullah Adnan | Foto: Narasumber