Dalam sebuah langkah progresif untuk mendukung perkembangan teknologi telekomunikasi di Indonesia, Direktorat Jenderal Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika (Ditjen SDPPI) Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) bekerja sama dengan USTDA, Telecom Infra Project (TIP), Telkom University, IBM, dan KCCTech telah meluncurkan proyek Feasibility Study Open RAN. Kick-off meeting yang diadakan baru-baru ini bertujuan untuk menjawab keraguan operator seluler terkait implementasi Open RAN, terutama dari segi teknis, dalam penggelaran jaringan mereka.
Mengutip dari laman postel.go.id, Direktur Standardisasi Perangkat Pos dan Informatika Ditjen SDPPI Mulyadi, saat kickoff yang berlangsung di Jakarta, 9 Januari 2024, menyampaikan bahwa Teknologi RAN (Radio Access Network) saat ini hadir sebagai platform perangkat keras dan perangkat lunak yang dibuat khusus berdasarkan standar global terbuka yang ditentukan oleh 3GPP. Open RAN dengan karakteristiknya yang bersifat “terbuka” memungkinkan peningkatan keragaman vendor dalam menyediakan solusi dan perangkat serta menghindari terjadinya vendor locked-in.
“Keberadaan Open RAN ini diharapkan dapat meningkatkan efisiensi CAPEX dan OPEX pada penggelaran jaringan serta menjadi salah satu opsi dalam mengupayakan percepatan konektivitas digital di Indonesia. Feasibility Study yang dilaksanakan diharapkan dapat menjawab keraguan operator seluler pada Open RAN khususnya di sisi teknis untuk dapat diimplementasikan pada penggelaran jaringannya.” Ucapnya.
Lebih lanjut Mulyadi menambahkan, diharapkan melalui kegiatan ini dapat diketahui peran keberadaan Open RAN dalam menumbuhkan dan mengembangkan industri dalam negeri pada penggelaran jaringan digital di Indonesia.
Telkom University, sebagai mitra utama dalam proyek ini, memainkan peran kunci dengan menyediakan laboratorium Telecom Infra Project. Laboratorium ini tidak hanya menjadi pusat penelitian dan inovasi bagi mahasiswa dan peneliti, tetapi juga tempat di mana teknologi Open RAN dapat diuji dan diimplementasikan dalam skala kecil sebelum diterapkan di lapangan.
Proyek Feasibility Study ini diarahkan untuk mengatasi beberapa tantangan teknis yang mungkin dihadapi oleh operator seluler dalam mengadopsi Open RAN. Dengan adanya kolaborasi antara pemerintah, perguruan tinggi, dan perusahaan teknologi, diharapkan solusi yang komprehensif dapat dihasilkan.
Direktur Kerjasama Strategis dan Kantor Urusan Internasional Telkom University, Lia Yuldinawati, Ph.D., menyampaikan, melalui pendekatan ini, Ditjen SDPPI dan Telkom University tidak hanya menciptakan sebuah kerangka kerja untuk implementasi Open RAN yang sukses di Indonesia, tetapi juga membangun fondasi untuk inovasi dan pengembangan teknologi telekomunikasi di masa depan.
“Diharapkan dari dari proyek ini dapat mendorong adopsi teknologi canggih di seluruh sektor industri telekomunikasi, dan menciptakan ekosistem yang mendukung pertumbuhan dan kemajuan teknologi di Tanah Air.” Jelasnya.
Dengan keterlibatan berbagai pihak, termasuk USTDA, TIP, IBM, dan KCC Tech, proyek Feasibility Study Open RAN ini bukan hanya mencerminkan sinergi lintas sektor, tetapi juga komitmen bersama untuk memajukan teknologi telekomunikasi di Indonesia. Seiring berjalannya proyek ini, kita dapat menantikan terobosan teknologi yang akan membentuk masa depan konektivitas dan telekomunikasi di Indonesia.
Penulis: Wiranata | Editor: Daris Maulana | Foto: Public Relations