Bandung, 3 November 2023
Tim peneliti Telkom University (Tel-U) bersama mitra, PT Kereta Api Indonesian (KAI) mengembangkan rekacipta berupa sistem instrumentasi berbasis multi sensor sebagai upaya monitoring pembebanan dan pemerataan muatan kereta api. Melalui inovasi tersebut, penelitian ini berhasil memperoleh pendanaan Matching Fund Kedaireka 2023 dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi.
Inovasi yang diberi nama Kreasi Reka ini hadir sebagai jawaban masalah anjloknya kereta api yang kerap kali terjadi beberapa tahun terakhir. Berdasarkan hasil investigasi yang dilakukan oleh PT KAI, anjlokan yang terjadi diakibatkan oleh tiga penyebab dengan dua diantaranya adalah beban berlebih dan kondisi muatan yang tidak rata. Berhubungan dengan hal tersebut, untuk lebih memastikan total beban serta pemerataan muatan pada gerbong, dibutuhkan sebuah alat yang dapat melakukan pengukuran kuantitatif pada gerbong yang digunakan. Penerapan sistem instrumentasi ukur pada masing-masing bagian rel menjadi solusi guna memberikan gambaran total beban kereta serta pemerataan muatan pada gerbong dengan lebih pasti.
Penelitian ini melibatkan tim peneliti dari Pusat Unggulan IPTEK (PUI) Perguruan Tinggi Intelligent Sensing-IoT, Telkom University, yakni Dr. Rahmat Awaludin Salam selaku ketua dan Dr. Casmika Saputra serta Dr. Eng. Asep Suhendi sebagai anggota. Tidak hanya itu, penelitian juga turut melibatkan mitra yang merupakan tim dari Divisi Safety Standard PT KAI, Endah Kartikasari dan Faried Putra Sandianto.
Kreasi Reka sendiri sudah diinisiasi sejak tahun 2021 dan pada tahun ini merupakan perbaikan dari hasil penelitian di tahun-tahun sebelumnya dengan target untuk dapat diterapkan pada tahun 2024. Ini merupakan bentuk pengembangan produk inovasi bersama Dunia Usaha Dunia Industri (DUDI) dengan skema A3.
Persiapan yang dilakukan oleh tim peneliti diawali dengan adanya diskusi dan konsolidasi bersama pihak mitra perihal kebutuhan/kendala yang dialami industri kereta api. Dari hasil konsolidasi tersebut, tentunya terlihat urgensi dari rekaciptanya, sehingga dari sisi penelitian terapan dapat dijadikan sebagai topik untuk diajukan. Langkah selanjutnya adalah menuangkan ide rekacipta ke dalam proposal. Kedaireka merupakan tipe penelitian yang menuntut keterlibatan mahasiswa dengan skema Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) riset, sehingga dilakukan juga pertimbangan skema riset dan konversi SKS untuk kegiatan ini.
Pengembangan produk Kreasi Reka tidak terlepas dari dukungan institusi, dalam hal ini Telkom University. Rahmat dan tim berharap hasil penelitian ini dapat segera diterapkan dan memberikan manfaat bagi pihak mitra, tim peneliti, dan mahasiswa yang terlibat secara langsung maupun tidak, serta bagi masyarakat luas.
“Institusi sangat membantu dan mendorong tim peneliti untuk mengembangkan produk tersebut, terutama dalam akomodasi kegiatan MBKM yang menjadi salah satu penekanan dari program Kedaireka. Produk inovasi ini juga mendapat dukungan dan apresiasi penuh dari tim mitra. Bahkan saat ini, beberapa parameter dan hasil penelitian pun telah disesuaikan dengan target yang diharapkan oleh mereka,” ujar Rahmat.
Penulis: Isnaini Amirotu N | Editor: Daris Maulana | Foto: Public Relations