BANDUNG, TEL – U – Indonesia dapat disebut sebagai negara maju jika jumlah wirausaha di Indonesia mencapai angka ideal yakni dua persen. Angka ini disambut perguruan tinggi sebagai sebuah tantangan. Maka tren perguruan tinggi di Indonesia saat ini pun mulai menerapkan nilai-nilai wirausaha dalam kurikulum masing-masing jurusan. Termasuk Telkom University yang sejak lama sudah menerapkan nilai-nilai wirausaha. Mulai dari mahasiswa hingga dosen di Telkom University kini aktif memberikan seminar dan lokakarya mengenai wirausaha.
Seperti yang dilakukan oleh tiga orang dosen Telkom Unviersity yang diundang secara khusus oleh Direktur Politeknik Bandung, Ir. Mei Sutrisno, M.Sc, Ph.D., untuk memberikan seminar dan lokakarya bagi ratusan mahasiswa Politeknik Bandung. Mereka adalah dosen Manajemen Proyek Fakultas Ilmu Terapan, Erda Guslianr Perdana, ST., M.T., dosen Entrepreneurship Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Lia Yuldinawati, ST., M.M., dan dosen Perancangan Produk Fakultas Rekayasa Industri, Muhammad Iqbal, ST., M.M.
Acara yang digelar pada Kamis dan Jumat (12-13/06) ini bertemakan Business Chevalier. Chevalier diambil dari Bahasa Perancis yang berarti ksatria. Harapannya akan melahirkan ksatria-ksatria bisnis yang mampu menjadi entrepreneur dan memajukan perekonomian Indonesia. Bertempat di Conference Room Politeknik Bandung, ketiga dosen Telkom University tersebut memberikan materi seputar mindset wirausaha, pemasaran hingga manajemen produk.
Antusias 120 mahasiswa Politeknik Bandung terasa hingga hari kedua di mana lokakarya mengajak mereka untuk belajar membuat pembukuan, manajemen keuangan dan pembiayaan serta business plan sederhana.
Menurut Lia Yuldinawati, untuk merangsang daya saing dalam berwirausaha, mahasiswa Politeknik Bandung tersebut diajak berkompetisi dalam hal membuat business plan. ”Dari hasil seminar dan workshop ini akan dipilih 10 kelompok dengan business plan terbaik untuk diberikan pendanaan dari Polban,” ujarnya. (Purel/lia/dh)