Dua Dosen FIK Telkom University Gelar Pameran Dwitunggal Mengangkat Budaya dan Spiritualitas 

Dua Dosen FIK Telkom University Gelar Pameran Dwitunggal Mengangkat Budaya dan Spiritualitas 

Bandung, 22 Mei 2024 – Bertemakan ‘Dwitunggal dengan Spirit Legong dan Saat Mengukur Waktu Pada Lingkaran’, Fakultas Industri Kreatif (FIK) menggelarkan pameran karya dua Dosen Desain Komunikasi Visual (DKV) FIK yaitu Asep Kadarisman dan I Dewa Alit Dwija yang berlangsung di Galeri Idealoka Telkom University (Tel-U) pada 22 Mei – 10 Juni 2024. Pameran Dwitunggal ini merupakan cerminan dari fase kedua seniman yang mengangkat budaya dan spiritualitas serta eksplorasi pemaknaan bentuk.  

I Dewa Alit Dwija mengungkapkan karyanya lahir dari sebuah penghayatan situs kesenian tradisional Bali bernama Legong. Tarian tersebut menjadi sebuah inspirasi yang tak ada batasnya, kemudian hadir sebagai proses pengkondisian dalam membangkitkan kembali semangat berolah rupa dalam penjelajahan medium seni modern.  

Sementara, Asep Kadarisman memaknai bentuk dasar pemahaman seni rupa yang menarik untuk disikapi dengan mengawali proses berpikir yang sederhana hingga pada kerumitan yang menantang untuk diakhiri pada suatu proses berkarya.  

Direktur Galeri Idealoka, Patra Aditia mengungkapkan agar seluruh pengunjung yang hadir dapat mengambil nila-nilai yang disalurkan melalui karya-karya yang di pamerkan di galeri ini.  

“Saya belajar banyak dari dua seniman ini, pertama adalah konsistensi dalam berkarya. Kami hanya memiliki waktu selama dua bulan untuk menyelenggarakan pameran ini. Dengan konsistensi yang kuat, serta passion yang dimilikil Pak Asep dan Pak Alit Dwija dapat menyelesaikan pameran ini dalam dua bulan, dan terselenggaralah hari ini. Yang terakhir adalah kerendahan hati. Itu merupakan pelajaran yang paling berharga menurut saya. Karena sejatinya, berkarya itu bukan hanya menjadi seniman yang lebih baik, tapi berkarya itu harus menjadikan kita sebagai manusia yang lebih baik.” Lanjut Patra.  

Pameran ini tidak hanya menjadi wadah bagi seniman untuk menyalurkan ide dan gagasannya, tetapi juga menjadi ruang inspiratif yang memungkinkan para pengunjuk untuk merasakan keindahan dan nilai di balik setiap karya yang ditampilkan. 

Penulis: Dinda | Editor: Adrian Wiranata | Foto: Public Relations 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *