Bandung, 7 November 2023
Sebagai upaya meningkatkan daya saing pariwisata, ekonomi kreatif, dan kebudayaan, tim peneliti Telkom University (Tel-U) mengembangkan sebuah aplikasi Sistem Informasi Basis Data Terpadu Pariwisata, Ekraft, dan Budaya (SIMBARRAYA) bekerja sama dengan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Bandung.
Peningkatan daya saing pariwisata di Kabupaten Bandung dapat dicapai dengan adanya pengembangan 100 desa wisata. Dalam hal ini, diperlukan strategi pengembangan untuk masing-masing kondisi unik desa melalui pemantauan data terkini di desa wisata. Menjawab kebutuhan tersebut, tim yang diketuai oleh Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Tel-U, Risris Rismayani, S.MB., S.Pd., M.M. menciptakan aplikasi SIMBARRAYA berupa dashboard yang berisi informasi pariwisata, budaya, dan ekonomi kreatif.
Aplikasi ini akan menunjukkan informasi ketercapaian Indikator Kinerja Utama (IKU) Dinas Kebudayaan dan Pariwisata yang terdiri dari jumlah kunjungan, length of stay, dan expenditure untuk semua kategori, yakni rintisan, berkembang, maju, dan mandiri. SIMBARRAYA hadir guna menyelesaikan permasalahan pencatatan informasi yang saat ini masih dilakukan secara manual oleh Dinas sehingga dapat meningkatkan efisiensi evaluasi dan monitoring desa wisata.
Tim penelitian ini melibatkan beberapa Dosen Tel-U, yaitu Dodie Tricahyono, Ph.D., Dr. Anisah Firli, dan Nova Daryanti Mutiara, S.T., M.M. Sementara, mahasiswa yang turut dilibatkan sebagai bentuk nyata Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) adalah M. Agung Isra Narwin, Hairunissa Rizka Utiarahman, Citra Wanodya Prameswari, Valezka Eugenie, Dwi Syifa Novia Herdriyanti, dan Nadhila Mizaya Asriel yang seluruhnya merupakan mahasiswa dari Prodi D3 Rekayasa Perangkat Lunak. Selain itu juga, terdapat dua mahasiswa Prodi S1 Teknik Informatika yang bergabung untuk membantu pengembangan aplikasi, yakni Rachmad Sukri sebagai Back End dan Dimas Bagas Saputro sebagai Front End.
SIMBARRAYA didesain sebagai bentuk penyelesaian persoalan yang ada di institusi pemerintah dengan skema B2. Rekacipta ini berhasil memperoleh dukungan pendanaan Matching Fund Kedaireka 2023 dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi. Proses persiapannya pun dilakukan melalui adanya kesepakatan bersama mitra, yakni Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Bandung sebagai poin utama kelancaran program dari awal sampai akhir kegiatan. Sementara untuk pengembangan aplikasi dilakukan mulai dari bulan Maret 2023 hingga Desember 2023.
Terciptanya rekacipta SIMBARRAYA tidak terlepas dari dukungan institusi, dalam hal ini Telkom University. Risris dan tim berharap aplikasi bisa membawa manfaat bagi mitra serta dapat dilanjutkan untuk pengembangan tahap selanjutnya melalui aplikasi Bandung Edun yang akan diintegrasikan dengan SIMBARRAYA.
“Institusi sangat mendukung program ini melalui bantuan dana pengelolaan program, memfasilitasi program MBKM, dan mendukung pelaksanaan administrasi dari awal sampai akhir,” ujar Risris.
Kepala Bidang Pemasaran dan Ekonomi Kreatif, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Bandung, Vena Andriawan sebagai mitra pada penelitian ini juga mengungkapkan rasa terima kasihnya atas kolaborasi dan kerja sama dalam rangka menyukseskan aplikasi SIMBARRAYA.
Penulis: Isnaini Amirotu N | Editor: Daris Maulana | Foto: Public Relations