Telkom University – Perayaan Idul Adha identik dengan pelaksanaan ibadah kurban. Setiap tahunnya, umat Muslim di seluruh dunia menyembelih hewan kurban seperti sapi, kambing, atau domba. Namun, pemilihan hewan kurban yang sehat dan sesuai syariat menjadi hal yang krusial. Sejak pandemi Covid-19 pada 2020 hingga 2021 serta tingginya Penyakit Mulut dan Kuku (PMK), pembatasan interaksi fisik mendorong Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan (DKPP) untuk mengubah metode pemeriksaan hewan kurban dari manual ke sistem digital guna menjaga efisiensi, efektivitas, dan keamanan.
Menanggapi tantangan tersebut, Telkom University (Tel-U), sebagai institusi pendidikan tinggi yang aktif menjalankan Tri Dharma Perguruan Tinggi, turut berkontribusi melalui pengembangan inovasi digital bernama “E-Selamat” atau Sehat, Layak, dan Makin Tenang. Aplikasi E-Selamat dirancang sebagai platform penyedia informasi hewan kurban yang telah diperiksa kesehatannya.
Pengembangan aplikasi ini merupakan hasil kolaborasi antara Tel-U dan DKPP melalui Center of Excellence Technological Society (CAATIS) atau Pusat Unggulan Masyarakat berbasis Teknologi, yang didukung oleh berbagai skema hibah penelitian, pengabdian masyarakat, hingga kegiatan pendidikan melalui mata kuliah IT untuk Masyarakat (ITuM) di Fakultas Informatika (FIF) Tel-U. Mahasiswa FIF Tel-U juga turut dilibatkan sebagai pendamping pemeriksa hewan dan pengelola command data center. Dalam pelaksanaannya, program ini juga bekerja sama dengan Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia (PDHI) dan Universitas Padjadjaran (Unpad), khususnya dari Fakultas Peternakan dan Fakultas Kedokteran Hewan.
Ketua Pusat Unggulan Masyarakat Teknologi (PUMT) Tel-U, Rahmat Yasirandi, menjelaskan bahwa aplikasi E-Selamat bertujuan untuk mendigitalisasi kegiatan pemeriksaan hewan kurban, mulai dari petugas lapangan hingga penjual dan pembeli, untuk menciptakan integritas data dan meminimalkan ketidakakuratan informasi.
“Aplikasi ini memuat berbagai informasi tentang hewan kurban yang telah diperiksa oleh DKPP. Calon pembeli dapat memindai quick response code (QR code) yang disematkan pada kartu di leher hewan. QR code ini telah disediakan secara langsung oleh dinas,” Jelas Rahmat.
Sejak pertama kali diterapkan, penggunaan aplikasi Selamat menunjukkan peningkatan signifikan dari tahun ke tahun. Jumlah data hewan kurban yang terdigitalisasi meningkat dari 8.000 ekor, menjadi 18.000, lalu 22.000, dan tahun ini ditargetkan mencapai 25.000 ekor.
Melalui inovasi ini, Telkom University menunjukkan komitmennya dalam mendukung digitalisasi sektor peternakan serta memastikan pelaksanaan ibadah kurban yang sehat, aman, dan sesuai syariat.
Penulis: Aprilia Sekar N | Editor: Adrian Wiranata | Foto: Public Relations