BANDUNG–Dunia industri swasta dan BUMN di Indonesia sangat membutuhkan peran universitas dan mahasiswa yang mampu mengembangkan aplikasi dibidang Teknologi Informatika (TI) dalam menjalankan revolusi industri 4.0. ย ย
โPerusahaan industri swasta dan pemerintah harus menggandeng pihak universitas dan mahasiswa khususnya di bidang Teknnologi Informatika ย untuk mengawal revolusi industri 4.0 sehingga kehadiran dari akademisi dapat menguntungkan industri,โkata Direktur Utama Biofarma Rahman Roestan saat memaparkan presentasinya Disruptive Technology : advance In Transforming Life and Businnes In Indonesia di acara Leaders Talk Bandung ICT EXPO 2018 di Trans Convention Center, di Bandung, Sabtu (29/09/2018.
Roestan mengakui Biofarma pernah mengalami kesulitan dalam mengembangkan industry Biofarma dikarenakan belum memiliki sumber daya manusia yang ahli dalam bidang IT. Dalam Tahun terakhir Biofarma pun membuka diri dengan merekrut lulusan ย IT untuk lebih mengembangkan lagi industri di Biofarma.
โ Sebelumnya Biofarma sulit mendapatkan SDM bidang IT. Dengan adanya lulusan dari Telkom University, Biofarma terbantu untuk menjalankan aktifitasnya,โ tegasnya
Dalam kesempatan yang sama, Roslan juga menyampaikan dukungannya apabila Telkom University membuka jurusan prodi ย Bioinformatika. Menurutnya, Bioinformatika sangat dibutuhkan di Indonesia khususnya bagi Biofarma.
โSaat ini kita butuh ahli memilah dan memahami data-data dalam jumlah besar (Big Data) dalam bidang biologis, genetik, ilmu dan teknologi pangan,โ ujarnya. (*)