Bandung, 16 November 2024 โ Institut Franรงais Indonesia (IFI) Bandung menjadi saksi dari sebuah perayaan seni film dan fotografi yang menggabungkan energi, ide, dan kreativitas anak muda. Indonesia Photography and Short Movie Festival (IPSMF) 2024, sebuah acara yang diinisiasi oleh Fakultas Komunikasi dan Ilmu Sosial, Telkom University, kembali hadir, kali ini dengan konsep yang lebih segar dengan membawa tema besar โCapturing the Beauty of Street Cultureโ. Acara ini tidak hanya sekadar screening dan talkshow, tetapi juga menjadi wadah kolaborasi bagi para sineas dan fotografer unjuk gigi dan berbagi pandangan serta pengalaman mereka di acara ini.
Salah satu pembicara pada acara ini adalah Aco Tenriyagelli, seorang filmmaker muda yang dikenal dengan pendekatan neorealisme dalam karyanya. Dalam sesi talkshow, Aco membagikan cerita terkait proses kreatif dan sudut pandangnya yang personal dalam berkarya. โAku punya kecenderungan bikin film yang neorealism,โ katanya. โJadi terkonsep ke arah sana, tapi aku tetap nyisipin realitanya.โ Baginya, kejujuran dalam mengangkat realitas adalah esensi dari sebuah karya yang dapat terasa dekat dengan audiens.
Selain itu, Aco juga menekankan pentingnya etika dalam berkarya, terutama saat mengangkat elemen street culture. โKetika bikin sesuatu yang street art jangan lupa untuk konfirmasi dan izin,โ ujarnya dengan penuh penekanan. Pernyataan ini menjadi pengingat bagi seniman muda untuk tetap menghormati nilai-nilai lokal dan kontribusi masyarakat sekitar.
Dalam suasana diskusi yang hangat, Aco juga menyinggung soal hubungan antara kejujuran dan kreativitas. โKetika kita jujur, gampang dalam mengeksplorasinya ke dalam sebuah karya,โ ungkapnya. Menurut Aco, kejujuran adalah kunci untuk menciptakan sesuatu yang otentik dan bermakna. Ia pun berbagi bahwa proses kreatif yang personal sering kali membawa kejutan emosional. โKetika bikin sesuatu yang personal, selalu menemukan perasaan-perasaan baru,โ tambahnya.
Acara ini tidak hanya menyuguhkan diskusi, tetapi juga memberikan ruang untuk menonton karya-karya yang lahir dari perspektif berbeda tentang street culture. Penonton diajak untuk merenungkan bagaimana budaya jalanan tidak hanya menjadi estetika, tetapi juga sebuah narasi tentang perjuangan, ekspresi, dan identitas.
Di sisi lain, IPSMF 2024 juga menghadirkan Putri Anindya, seorang fotografer muda yang membahas bagaimana fotografi dapat menangkap emosi dan cerita dari sudut jalanan yang sering terabaikan. Kolaborasi antara seni film dan fotografi yang dihadirkan dalam acara ini semakin menegaskan bahwa seni adalah alat untuk mendokumentasikan realitas sekaligus menginspirasi perubahan.
IPSMF 2024 bukan hanya sebuah festival, tetapi juga sebuah ekosistem kreatif yang mendorong keberanian untuk berbicara melalui karya. Dengan tema street culture yang diusung, acara ini membuktikan bahwa seni jalanan bukan hanya sekadar estetika visual, melainkan sebuah cermin bagi keberagaman dan dinamika masyarakat urban. Fakultas Komunikasi dan Ilmu Sosial, Telkom University, melalui festival ini, kembali menunjukkan komitmennya dalam mendukung inovasi kreatif dan keberlanjutan budaya.
Penulis: Alden Abdurrasyid Akbar | Editor: Adrian Wiranata | Foto: Public Relations