BANDUNG, TEL-U – Setelah sempat terhenti selama setahun, Telkom University kembali menyelenggarakan Leader’s Talk. Kali ini Leader’s Talk diselenggarakan oleh International Class Academic Office (ICAO) Tel-U sebagai unit yang baru lahir.
Leader’s Talk merupakan suatu wadah Think Tank dari Telkom University, di mana setiap kegiatannya mengundang para Leaders, CEO, pemangku kebijakan serta pelaku ekonomi untuk berdiskusi bersama agar dapat menjadi inspirasi bagi warga civitas akademika Tel-U dan masyarakat luas, baik di dalam maupun luar negeri.
Kali ini, Leader’s Talk menghadirkan CEO Piksel Indonesia sekaligus ambassador Intel Indonesia, Nancy Margried dengan mengusung tema “Transforming Traditional Art Through Technology”. Kegiatan ini diselenggarakan di Auditorium Hall Gedung Tokong Nanas, Lantai 8 Rabu (16/03).
ICAO Tel-U tidak hanya fokus pada bidang akademis, tetapi kita juga fokus dalam membentuk karakter bangsa, karakter mahasiswa Tel-U, khususnya agar bisa utuh mencintai Indonesia. “Jadi salah satu tujuan kegiatan ini, agar mereka tidak hanya sekedar belajar, tetapi juga mempelajari semua pelajaran hidup dari orang-orang yang sudah suskses,” ujar Eka Yuliana, ST., MSM, panitia Leaders Talk 4.
Isi kegiatan ini semua berbahasa Inggris, tujuannya selain untuk menyadarkan betapa pentingnya bahasa, juga karena ICAO Tel-U akan mempublikasikan setiap video kegiatan Leader’s Talk di Youtube, sehingga semua orang dari setiap negara bisa mengaksesnya. “Jangan sampai kita punya produk yang lebih bagus daripada orang lain, tetapi karena kita terkendala pada bahasa, akhirnya kita hanya menjadi kearifan lokal. Tapi seberapa arif lokal tersebut bisa membuat kita bangun secara ekonomis,” ujar Eka.
Nancy Margried mengungkapkan kekagumannya pada inisiatif ICAO Tel-U untuk melanjutkan kegiatan ini setiap bulan. “Hanya inisiatiflah yang bisa membuat kegiatan ini berjalan. Inisiatif-inisiatif seperti itu yang memang harus dibuat, karena saya lihat ICAO ini punya misi untuk membawa hal-hal yang baru tentang pendidikan dan pengalaman baru dari mana-mana,” ujar Nancy.
Nancy juga menuturkan bahwa kegiatan ini tampak berbeda dengan kegiatan tingkat universitas lainnya, karena dalam mengundang pembicara, tidak melulu harus melihat usia, gelar, jabatan, tetapi yang terpenting ialah impact yang telah dilakukan di masyarakat.
“Saya sebenarnya ingin semua orang yang punya kiprah di Indonesia ini merasa terhormat saat diundang di Leader’s Talk. Aspeknya adalah audiens,” kata Eka. Oleh karena itu ICAO Tel-U menargetkan agar audiens di Leader’s Talk bisa meningkat. (purel/Nisa)