BANDUNG, TEL โ U โ Mau tidak mau masyarakat dunia kini dihadapkan dengan perubahan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) yang begitu pesat. Kehadiran internet sudah menjadi bagian hidup masyarakat. Sosial media, blog, petisi online dan media berita online dan aplikasi lainnya memungkinkan masyarakat menyalurkan opininya di depan publik dengan mudah.
Demikian disampaikan dosen Telkom University (Tel-U) sekaligus Ketua Asosiasi Pendidikan Tinggi Ilmu Komunikasi (ASPIKOM), Drs. Hadi Purnama, Msi. Menurutnya, perubahan yang terjadi di masyarakat dunia saat ini menjadi tantangan bagi program studi berbasis Ilmu Komunikasi.
โGlobalisasi, perubahan teknologi, munculnya media baru, dan kompleksitas lingkungan etis menjadi trend yang akan memengaruhi praktik Public Relations (PR). Perubahan memberi tantangan akan kepercayaan dan kredibilitas institusi, demikian pula peran public internal dan integrasi komunikasi pada organisasi kian penting,โ tuturnya pada acara PR Engagement, Sharing Experiences Trough Pentahelix Synergy, di Hotel Panghegar Bandung, Kamis (4/9).
Ia menambahkan, trend-trend yang memengaruhi praktik Public Relations menjadi tantangan sekaligus peluang bagi prodi Ilmu Komunikasi konsentrasi Public Relations. Kurikulum program studi Ilmu Komunikasi harus sesuai dengan perubahan teknologi informasi tersebut. Tak hanya itu, Prodi Ilmu Komunikasi atau Public Relations pun harus memiliki kekhasan tersendiri. Misalnya di Tel-U, kekhasannya pada Digital Public Relations.
โPublic Relations profesional yang dibutuhkan saat ini adalah yang menguasai komunikasi digital, mampu merencanakan strategi komunikasi, mampu menciptakan konten strategis, dan dapat mengukur keberhasilan komunikasi. Public relations profesional harus mampu menjadi konsultan, inovator dan integrator bagi brand,โ papar Hadi.
Ia menambahkan, prodi Public Relations harus menghasilkan profil lulusan sarjana yang punya pemahaman dan kemampuan membuat konsep dan menulis untuk ruang lingkup Public Relations. Mereka harus memiliki kompetensi mampu mengatasi krisis, berfikir analitis, bertindak strategis dan mampu melakukan evaluasi.
Selain Hadi, acara menghadirkan pembicara Kepala Humas, Protokol dan Umum Setda provinsi Jabar Ruddy Gandakusumah, Editor in Chief and Chief Community Officer Femina Petty. S Fatimah dan Vice President of Marketing Communications Excelcomindo Pratama Tbk (XL), Turina Farouk. Acara Sharing Experience yang diselenggarakan oleh Perhumas ini dihadiri oleh kalangan humas industri, akademisi dan pemerintahan. (purel/risca)