Telkom University – Generasi Z merupakan istilah orang-orang yang lahir sekitar tahun 1997 hingga 2012. Mereka merupakan generasi unik karena tumbuh di era transisi perkembangan teknologi. Selain itu generasi Z disebutkan merupakan generasi yang identik dengan masalah kesehatan mental, dilansir dari Studi American Psychologi Association menyatakan bahwa 27 persen lebih rentan terhadap depresi dan kecemasan yang berlebihan. Oleh karena itu diartikel ini kita akan membahas tentang manfaat berpikir positif untuk kesehatan fisik dan mental.
Apa Itu Berpikir Positif?
Menurut jurnal karya Achmad Mochammad dan Galih Indro Prahasto yang berjudul ‘Berpikir Positif Untuk Menumbuhkan Pola Berpikir Kreatif’, pengertian dari berpikir positif adalah pemusatan perhatian pada hal-hal positif dan menggunakan bahasa yang positif untuk mengekspresikan pikiran.
Bisa kita simpulkan bahwa berpikir positif adalah fokus untuk melihat kebaikan dalam situasi apapun. Dengan melakukan hal tersebut, dapat membuat kita menjauhi pengaruh buruk dari berpikiran negatif. Menurut beberapa sumber, dengan berpikiran positif, dapat menghindarkan kita dari kondisi stres dan depresi, serta dapat membuat kita kuat secara fisik.
Mengutip dari website RSJ Pemprov Aceh mengungkapkan untuk bisa terhidar dari stress dan depresi yaitu dengan memiliki pikiran yang positif. Dengan berpikir positif memungkinkan kita untuk mengatasi situasi stres dengan lebih baik, sehingga mengurangi efek kesehatan yang berbahaya. Ini sangat cocok untuk Gen Z yang sering mendapatkan rasa depresi, Gen Z harus lebih sering untuk berpikiran positif agar terhindar dari depresi tersebut.
Manfaat Berpikir Positif untuk Fisik dan Mental
Banyak sekali manfaat yang akan kita peroleh pada saat berpikir positif, berikut ini beragam manfaat jika kita terus berpikir positif
- Memperkuat Imun Tubuh. Pemikiran negatif yang menghinggapi diri kita dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh karena pikiran negatif cenderung erat dengan pesimistis. Jika kita menjaga pikiran yang optimis dan positif, imun tubuh kita cenderung meningkat dan lebih kuat.
- Lebih Mudah Untuk Menerapkan Hidup Sehat. Berpikiran positif memiliki korelasi yang sangat kuat dengan kesehatan fisik. Menjaga pikiran terus positif, bisa mendorong kita untuk mengurangi kebiasaan buruk dan gaya hidup kurang sehat. Sebaliknya, kita akan termotivasi untuk menerapkan pola hidup sehat yang positif bagi fisik dan mental.
- Memperlambat Penuaan. Studi yang dilakukan oleh JAMA Pscychiarty. Orang yang bersikap positif memiliki kemungkinan berumur lebih panjang. Karena dengan terus berpikir lebih optimis, dapat menjaga kestabilan fisik dan mental dalam jangka panjang.
- Mengurangi Stres dan Mencegah Depresi. Salah satu faktor penyebab stres dan depresi adalah pemikiran negatif. Kita bisa merubah cara berpikir menjadi positif yang akan membantu menanggulangi perasaan stres dalam diri. Menurut studi Journal of Counseling Psychology, mengatakan bahwa dengan pemikiran positif dapat membuat lebih bahagia.
Cara Melatih dan Menumbuhkan Pikiran Positif
Dikutip dari website Mayo Clinic, berikut beberapa cara melatih dan menumbuhkan pikiran positif dan optimis, yaitu:
- Kenali area kehidupan yang biasanya dipikirkan secara negatif, contohnya bisa mencakup aspek-aspek seperti pekerjaan, perubahan dalam kehidupan, atau interaksi dengan orang lain. Kita bisa memulai dengan mengarahkan perubahan positif pada satu area kecil terlebih dahulu. Manfaatkan pemikiran positif sebagai alat untuk mengelola stres, dan hindari pemikiran negatif.
- Luangkan waktu sejenak setiap hari untuk menyadari pikiran-pikiran kita. Jika lebih banyak negatif, cobalah untuk mengubahnya menjadi pikiran positif.
- Tersenyum atau tertawa, terutama selama masa-masa sulit. Temukan hal lucu dalam situasi sehari-hari. Dengan mampu menemukan kejadian lucu dalam kehidupan, tingkat stres yang dirasakan dapat berkurang.
- Lakukan gaya hidup sehat. Lakukan olahraga minimal seminggu sekali untuk menjaga daya tahan tubuh, olahraga dapat memengaruhi suasana hati secara positif dan mengurangi stres
- Kelilingi diri kita dengan orang-orang yang positif dan suportif yang dapat diandalkan untuk memberikan saran dan umpan balik yang bermanfaat.
- Melakukan latihan self-talk yang positif, Berperilaku dengan lembut dan memberikan dorongan pada diri sendiri. Jika pikiran negatif muncul, pertimbangkan secara rasional dan tanggapi dengan memberikan afirmasi terhadap hal-hal positif tentang diri kita. Fokuskan pikiran pada hal-hal yang patut disyukuri dalam hidup.
Layanan Bimbingan Konseling Telkom University
Selain cara-cara yang sudah disebutkan, TelUtizen bisa mendapatkan bimbingan konseling yang di sediakan oleh Direktorat Kemahasiswaan Telkom University yang dapat di hubungi secara online dan offline, bimbingan konseling bertujuan untuk membantu TelUtizen yang harus atau merasa membutuhkan bantuan psikologis secara gratis. Terdapat Psikolog dari Ikatan Psikolog Klinis Wilayah Jawa Barat dan Associate Psikolog untuk TelUtizen yang membutuhkan konseling. untuk info lebih lengkap tentang konseling dapat mengakses website berikut layanan konseling Telkom University.
Penulis: Fauzul Adkhaf Azif | Editor: Daris Maulana | Foto: Public Relations