BANDUNG, TEL-U –Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristek Dikti) Muhammad Nasir meminta masyarakat untuk tidak melihat lagi perbedaan antara perguruan tinggi negeri (PTN) dengan perguruan tinggi swasta (PTS). “Tidak ada lagi dikotomi ‘negeri’ atau ‘swasta’, tetapi lebih melihat pada mana perguruan tinggi yang berkualitas,” katanya.
Hal itu disampaikan Menristek Dikti saat berkunjung ke Telkom University, Selasa (20/1) sore. Kunjungan ini merupakan bagian dari kunjungan Menristek Dikti ke Bandung. Sebelum ke Tel-U, Nasir juga berkunjung ke sejumlah tempat di Bandung antara lain PT. Dirgantara Indonesia (PTDI).
Kedatangan menteri disambut oleh para pimpinan rektorat, seluruh dekan, dan sejumlah direktur. Kepada menteri, Rektor Tel-U, Prof.Ir. Mochamad Ashari, M.Eng., Ph.D, sempat memaparkan visi misi Tel-U serta langkah-langkah yang telah dan akan ditempuh dalam mewujudkan Tel-U sebagai universitas riset.
Keseriusan Telkom University dalam menggenjot jumlah riset juga didukung dengan pendanaan yang cukup memadai. Menurut Direktur Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (DPPM), Drs. Palti MT Sitorus, MM, terdapat dua sumber pendanaan riset yakni internal dan eksternal.
“Dana dari internal ada sekitar 6 miliar rupiah dalah satu tahun. Sedangkan dana eksternal sekitar tiga miliar rupiah setahun. Tel-U terus mengupayakan upayakan mendapatkan sumber dana external dengan kinerja riset yang maksimal,” kata Palti.
Menurt Palti, saat ini Tel U dipercaya dapat mengelola anggaran penelitian sebesar Rp 3 Milyar yang merupakan kluster Utama. Sebagaimana diketahui, kluster yang ada di Dikti ada 4 yakni binaan, madya, utama, dan mandiri. (purel/risca)