Peneliti: Syarifuddin
Latar belakang penelitian ini adalah fenomena tingginya persentase pengangguran di Indonesia di tengah era globalisasi dan Masyarakat Ekonomi Asia dimana persaingan antar negara semakin ketat. Berdasarkan data tahun 2014, Indonesia masih dibebani dengan jumlah pengangguran sebanyak 7,15 juta orang termasuk didalamnya 398.615 orang sarjana.
Hal ini juga diperkuat dengan data dari Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah yang menunjukkan bahwa hanya 17% dari sarjana muda yang tertarik untuk menjadi pengusaha.
Tujuan dari penelitian ini adalah, pertama: meneliti gambaran pelaksanaan program pendidikan koperasi (co-op) seperti yang terlihat dari perspektif administrasi pendidikan. Kedua: memeriksa prinsip dan indikator dari kemitraan strategis. Ketiga: memeriksa gambaran dari proses belajar para lulusan untuk menjadi pengusaha. Keempat: memeriksa gambaran tentang manfaat pelaksanaan program co-op. Kelima: mengkaji bagaimana program co-op dapat meningkatkan minat siswa untuk menjadi pengusaha. Dan keenam: mencari alternatif untuk model awal kemitraan antara universitas dan industri swasta melalui program pendidikan koperasi untuk meningkatkan minat siswa menjadi pengusaha.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan studi kasus sebagai metode penelitian. Proses pengumpulan data meliputi wawancara, observasi, dan studi dokumentasi. Sampel responden ditentukan dengan purposive sampling dan snowball sampling. Analisis data dilakukan dengan induktif dan penafsiran data dan informasi yang diperoleh dari lapangan dengan membandingkan teori, konsep dan pedoman serta membangun generalisasi.
Responden terdiri dari pimpinan di Pusat Sumber Daya Manusia Telkom, Pusat Pengembangan Masyarakat Telkom, pemilik Usaha Kecil Menengah, pengusaha, Sekretaris Dewan program pengembangan kemitraan (DPPK), Rektor Institut Manajemen Telkom (IMT ) dan mahasiswa program Co-op.
Temuan dari penelitian ini adalah; Pertama: para peneliti menyimpulkan penanganan harus dilakukan dalam proses seleksi pertama program co-op di perguruan tinggi dan Telkom. Kedua: prinsip kemitraan memerlukan saling percaya, saling menguntungkan, saling ketergantungan, keterbukaan dan kejujuran pada setiap pihak. Persyaratan untuk mencapai indikator strategis adalah: kemitraan jangka panjang, mengembangkan minat mahasiswa untuk menjadi pengusaha, perpanjangan kinerja, tertanam saling percaya, menciptakan nilai bagi masyarakat, dan peningkatan kompetensi. Ketiga: Penekanan factor menjadi pengusaha adalah; lingkungan, pengalaman menarik, peluang dan keberanian untuk mengambil resiko. Keempat: Program co-op memiliki banyak manfaat bagi universitas, mahasiswa, Telkom, dan pemilik Usaha Kecil Menengah dan Kelima: program penempatan co-op di UMKM telah terbukti meningkatkan ketertarikan mahasiswa menjadi pengusaha.
Rekomendasi peneliti adalah dengan mengadopsi model kemitraan antara universitas dan sektor swasta (Industri) melalui program pendidikan koperasi, telah meningkatkan minat siswa untuk menjadi pengusaha. Selain itu diharapkan menjadi salah satu solusi alternatif untuk meningkatkan minat kewirausahaan mahasiswa dan menjadi masa depan pengusaha kreatif dan inovatif.