BANDUNG, TEL-U โ Pemerintah melalui Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi secara progresif akan memberikan dukungan dalam bentuk kebijakan, program, dan anggaran agar perguruan tinggi bisa melaksanaan gerakan peningkatan mutu pendidikan tinggi, riset dan inovasi untuk mendukung daya saing bangsa.
Hal ini disampaikan Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi, Prof. Mohamad Nasir dalam sambutan yang dibacakan oleh Wakil Rektor I Tel-U, Dr. Heroe Wijanto, Ir., MT saat menjadi pembina upacara Hari Pendidikan Nasional, Sabtu (2/5). Upacara berlangsung di lapangan depan Gedung Fakultas Teknik Informatika diikuti oleh dosen, staf dan mahasiswa.
Pada pidato itu, Nasir menyebutkan, ada dua cara pendidikan tinggi bisa memberikan dukungan terhadap daya saing bangsa. โPertama dengan menghasilkan tenaga trampil yang dibutuhkan oleh lapangan kerja, dan kedua adalah menghasilkan inovasi yang bisa memberikan manfaat ekonomis secara langsung bagi masyarakat,โ katanya.
Dipaparkannya, untuk bisa menghasilkan tenaga terampil dan inovasi, beberapa hal harus dilakukan oleh perguruan tinggi, yaitu dengan pengembangan dan implementasi secara progresif Sistem Penjaminan Mutu internal sesuai dengan SNPT. โSehingga pada tahun 2019 bisa dicapai 15.000 program studi terakreditasi unggul dan 194 perguruan tinggi terakreditasi unggul,โ katanya.
Selain itu, perlu juga ada peningkatan kemampuan sumberdaya manusia, program, dan insentif untuk melakukan penelitian inovatif. Dengan demikian tahun 2019 nanti bisa dihasilkan penelitian inovatif dengan technology readiness level 6 sebanyak lebih dari 1.000 prototype dan technology readiness level 7 sebanyak 15 penelitian.
โDukungan inovasi ini dilakukan dengan cara memperkuat jaringan dengan industri untuk melakukan kolaborasi guna menghasilkan inovasi yang dapat memberikan manfaat ekonomi secara langsung pada masyakat,โ katanya. (purel/risca)