BANDUNG, TEL โ U โ Jika tak ada aral melintang, akhir tahun 2015 menjadi awal dimulainya Masyarakat Ekonomi ASEAN. Di era ini, MEA 2015 membawa angin segar bagi sektor pariwisata khususnya dunia perhotelan. Memperbaharui kurikulum pun menjadi langkah strategis program studi D3 Perhotelan Telkom University untuk menyesuaikan kualitas lulusan dengan kebutuhan industri pariwisata di era MEA.
โPerguruan tinggi wajib menyediakan kurikulum berbasis kompetensi yang disusun sesuai dengan panduan yang telah dikeluarkan oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (DIKTI),โ kata Ketua Umum Ikatan Cendekiawan Pariwisata Indonesia (ICPI), Prof. Azril Azahari, Ph.D pada acara Evaluasi dan Perbaikan Kurikulum Program Studi D3 Perhotelan Telkom University (Tel-U), Selasa (24/3), di Fakultas Ilmu Terapan (FIT) Tel-U.
Guru besar STP Trisakti ini menjelaskan, terdapat beberapa tahapan dalam menyusun kurikulum. Yakni, wajib mengakomodasi Peraturan Presiden Republik Indonesia nomor 8 tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI). Di samping itu, keterampilan umum harus sesuai dengan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan nomor 49 tahun 2014 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi. Ini semua dapat digunakan untuk menyusun kompetensi lulusan.
โKompetensi lulusan di era MEA sebaiknya mengacu pada kompetensi pariwisata dan perhotelan untuk tingkat ASEAN, yaitu ASEAN Common Competency Standards for Tourism Professionals atau ACCSTP,โ kata Azril. Ia meyakinkan, untuk bersaing di tingkat ASEAN program studi diharapkan berani untuk mengadopsi standar kompetensi ACCSTP ke dalam kurikulum.
Dekan FIT Tel-U Dr. Teguh Widodo mengatakan tujuan Tel-U adalah bersaing di tingkat internasional. Menurutnya Program Studi D3 Perhotelan Tel-U akan mengadopsi standar kompetensi internasional dalam kurikulumnya agar menghasilkan lulusan yang siap diserap oleh industri pariwisata nasional dan internasional. (purel/risca/igan)
(1) Comment