Bandung, 26 Februari 2025 โ Telkom University melalui Direktorat Pusat Teknologi Informasi (PUTI) sukses menyelenggarakan seminar “Data Aman, Hidup Tenang” yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan pemahaman mahasiswa serta dosen mengenai pentingnya perlindungan data dan informasi di era digital. Seminar ini dihadiri oleh ratusan peserta yang antusias untuk mempelajari lebih dalam tentang keamanan informasi dan cara melindungi data pribadi maupun institusional.
Seminar ini dibuka dengan sambutan yang dibawakan langsung oleh Direktur Pusat Teknologi dan Informasi (PUTI), Prof. Dr. Dedy Rahman Wijaya S.T., M.T. dalam sambutannya, Dedy menyebutkan bahwa pihaknya berinisiatif untuk mengadakan beberapa sosialisasi terkait dengan awareness perlindungan data untuk mencegah terjadinya pelanggaran UU Perlindungan Data Pribadi di Telkom University.
Dalam sesi satu, seminar ini diisi dengan pemaparan materi yang dipaparkan oleh Hanang Priambodo, Head of IT Security. Hanang mengupas tuntas berbagai aspek penting terkait perlindungan data pribadi. Dimulai dari penjelasan mendalam mengenai Ketentuan Umum UU PDP, termasuk definisi data pribadi, prinsip-prinsip perlindungan data, dan ruang lingkup penerapannya. Kemudian, Hanang mengidentifikasi berbagai kategori Jenis-jenis Data Pribadi, membedakan antara data pribadi umum dan data pribadi khusus. Hak Subjek Data Pribadi juga menjadi fokus utama, di mana Hanang menjelaskan hak-hak individu terkait data pribadi mereka, seperti hak akses, perbaikan, penghapusan, dan pembatasan pemrosesan. Tak luput, Larangan dalam Pengelolaan Data Pribadi juga dijelaskan secara rinci, mencakup tindakan-tindakan yang dilarang seperti pengumpulan data berlebihan, penggunaan data yang tidak sesuai tujuan, dan pengungkapan data yang tidak sah. Ketentuan Pidana dan Ketentuan Peralihan turut dibahas, memberikan pemahaman mengenai sanksi bagi pelanggar UU PDP dan langkah-langkah transisi yang perlu diambil.
Puncak dari sesi ini adalah demonstrasi langsung oleh Hanang mengenai bagaimana malware dapat mencuri kata sandi yang tersimpan di browser. Demonstrasi yang sangat visual ini memberikan gambaran nyata mengenai kerentanan sistem dan betapa mudahnya data pribadi dapat dicuri. Hanang mengungkapkan bahwa program simulasi tersebut hanya memerlukan kurang dari 100 baris kode, menunjukkan bahwa ancaman keamanan siber bisa datang dari hal-hal yang tampak sederhana.
Pada sesi kedua, Sara Lutami Pardede, IT Security Engineer, memfokuskan pembahasannya pada cara-cara praktis melindungi data pribadi di era digital. Sara memberikan serangkaian tips dan trik yang mudah diterapkan, dimulai dengan melakukan update windows dan juga anti virus, tidak membuat kata sandi yang sama untuk semua sosial media, serta menekankan pentingnya membuat kata sandi yang kuat dengan menggunakan kombinasi huruf besar dan kecil, angka, serta simbol (karakter spesial). Sara menjelaskan karakteristik kata sandi yang kuat dan cara membuatnya, menegaskan bahwa kata sandi yang kuat adalah benteng pertama dalam melindungi akun digital. Selain itu, dijelaskan juga manfaat dan cara mengaktifkan Autentikasi Dua Faktor (2FA) untuk meningkatkan keamanan akun. Kewaspadaan terhadap phishing juga menjadi poin penting, di mana Sara menjelaskan teknik-teknik phising dan cara menghindarinya. Pembaruan perangkat lunak secara berkala, baik sistem operasi maupun aplikasi, juga ditekankan untuk menambal kerentanan keamanan. Terakhir, Sara mengingatkan peserta tentang pentingnya bijak dalam berbagi informasi pribadi, menekankan perlunya membatasi informasi yang dibagikan secara online.
โAncaman digital terhadap data kita memang nyata, namun jangan hanya mengandalkan teknologi. Kita sebagai individu juga memiliki tanggung jawab besar untuk melindungi data pribadi. Mulailah dari kebiasaan aman, dengan bijak bermedia sosial, dan cerdas berselancar di internet.โ ujar Sara Lutami Pardede.
Dalam seminar “Data Aman, Hidup Tenang” di Telkom University, beberapa poin penting ditekankan untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya perlindungan data pribadi, terutama di kalangan generasi muda yang aktif di dunia digital. Mengingat pesatnya perkembangan teknologi dan meningkatnya ancaman siber, kesadaran ini menjadi kunci utama. Selain itu, penerapan Undang-Undang Perlindungan Data Pribadi (UU PDP) memerlukan kerjasama dari semua pihak, baik individu maupun institusi. Ini bukan hanya tanggung jawab pemerintah atau lembaga tertentu, tetapi juga tanggung jawab setiap individu dan organisasi untuk memastikan data pribadi dikelola dengan aman dan sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Keamanan siber adalah tanggung jawab bersama, dan setiap individu perlu mengambil langkah-langkah proaktif untuk melindungi data mereka. Salah satu langkah sederhana namun efektif adalah dengan menerapkan “strong password”. Dengan kata sandi yang kuat, peretasan akan memakan waktu yang jauh lebih lama, sehingga memberikan lapisan perlindungan tambahan terhadap akun digital.
Seminar ini memberikan wawasan berharga bagi peserta tentang pentingnya keamanan informasi dan cara melindungi data pribadi di era digital. Diharapkan, kesadaran ini dapat menciptakan lingkungan digital yang lebih aman di Telkom University.
Penulis: Amira Nida Nisrina dan Elinda | Editor: Adrian Wiranata | Foto: Public Relations