BANDUNG, TEL-U โ Puluhan sivitas akademika Telkom University (Tel-U) menggelar sholat minta hujan atau Solat Istisqo dan penggalangan dana perduli kabut asap Sumatera dan Kalimantan. Solat dilaksanakan di lapangan sepak bola di depan Gedung Information Center (IC), Minggu (1/11) pagi.
Seperti diketahui, bencana kebakaran hutan di sebagian hutan Sumatera, Kalimantan, Jawa, hingga Papua telah memakan korban. Ribuan warga terkena polusi asap bahkan sebagian di antaranya khususnya anak-anak tidak sedikit yang meninggal dunia.
Menurut Imam sekaligus Khotib solat Istisqo, Dr Engkos Kosasih, Lc M.Ag, bencana kekeringan dan asap ini bisa diterjemahkan sebagai ujian dari Sang Pencipta. โAda empat jenis ujian yang bisa kita pahami dalam konteks ini,โ ujarnya.
Pertama, ujian untuk memperingatkan kaum fasik yang berbuat maksiat. โHujan mungkin tidak turun karena itu. Kita sudah muak melihat kemaksiatan yang terjadi di negeri ini,โ ujarnya.
Kedua, menurut Engkos, ujian untuk menaikan derajat kaum muslimin sebagai salah satu cara menghapus dosa- dosa. Sedangkan ujian ketiga dan keempat yaitu untuk mempersiapkan umat Muslim sebelum kejadian besar yang akan menimpa yaitu hari kiamat dan bentuk cinta Allah kepada hambaNya.
Ketua Jurusan Tafsir Hadist Universitas Islam Negeri Gunung Djati Bandung ini berharap ujian kemarau dan kekeringan yang saat ini dirasakan oleh sebagian besar masyarakat Indonesia bukan karena kemarahan alam terhadap kejinya perbuatan manusia terhadap alam.
โSehingga hujan pun mengeluh karena melihat ulah manusia yang tidak punya etika dalam memperlakukan alam semesta ini, lalu hujan mengeluh kepada Allah agar dirinya tidak perlu turun membasahi bumi,โ katanya.
Egkos mengajak seluruh sivitas akademika khususnya yang beragama Islam untuk berdoa agar Tuhan segera menurunkan hujan yang penuh cinta yang penuh berkah. โBukan hujan yang penuh dengan amarah,โ katanya. (purel/raf)