Magelang, 8 Januari 2024 โ Sebagai bagian dari upaya mendukung pengembangan desa wisata di Indonesia, Telkom University (Tel-U) menyelenggarakan kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (Abdimas) di Desa Borobudur, Kec. Borobudur, Kabupaten Magelang, pada 5-6 Desember. Kegiatan ini melibatkan dosen dari Fakultas Industri Kreatif dan Fakultas Komunikasi dan Ilmu Sosial (FKS) serta tim mahasiswa Tel-U, bekerja sama dengan Balkondes (Balai Ekonomi Desa Borobudur), pelaku UMKM, dan seniman lokal.
Desa Borobudur dipilih sebagai lokasi Abdimas karena potensi wisata budaya, sejarah, dan kerajinan yang dimilikinya. Desa ini juga merupakan salah satu desa wisata dengan pertumbuhan UMKM yang menjanjikan, seperti pengrajin batik, ukiran kayu, produk bambu, hingga kuliner tradisional seperti wajik dan getuk. Namun, tantangan besar seperti keterbatasan aksesibilitas, rendahnya kolaborasi antara UMKM dan pemangku kepentingan, serta kurangnya promosi menjadi hambatan dalam meningkatkan daya saing desa ini.
Kegiatan Abdimas bertujuan untuk mengevaluasi tingkat aksesibilitas unit bisnis, mengidentifikasi hambatan, dan menawarkan solusi strategis yang dapat mendukung pariwisata berkelanjutan di kawasan tersebut. Salah satu langkah strategis yang dilakukan adalah pembuatan video profil desa yang memperkenalkan jenis-jenis usaha lokal yang dapat bersinergi dengan Candi Borobudur sebagai atraksi utama.
Selain itu, tim Abdimas juga merumuskan strategi untuk meningkatkan promosi melalui pembuatan video, memperbaiki infrastruktur, dan mengembangkan kapasitas masyarakat setempat dalam memanfaatkan teknologi digital.
โDengan adanya video profil ini, kami berharap wisatawan tidak hanya berfokus pada Candi Borobudur, tetapi juga mengenal lebih jauh potensi UMKM yang tersebar di desa ini,โ ujar salah satu dosen dari Tel-U yang terlibat dalam kegiatan tersebut.
Antusiasme masyarakat Desa Borobudur terlihat saat mereka memberikan testimoni untuk pembuatan video tersebut. Kolaborasi antara akademisi dan masyarakat ini diharapkan mampu memberikan solusi konkret bagi tantangan yang dihadapi oleh Desa Borobudur sebagai desa wisata, seperti kurangnya promosi konsisten dan minimnya integrasi antara usaha lokal dengan destinasi utama.
Kegiatan ini juga menjadi momentum penting untuk memperkuat sinergi antara masyarakat, pemerintah, dan pihak swasta dalam pengelolaan Desa Borobudur sebagai destinasi wisata berkelas dunia. Dengan upaya berkelanjutan, Desa Borobudur diharapkan mampu bersaing dengan destinasi wisata lain di Indonesia dan memberikan kontribusi signifikan pada perekonomian lokal.
Penulis: Aqila Zahra Qonita | Editor: Adrian Wiranata | Foto: Public Relations