BANDUNG, TEL – U โ Setahun sudah Telkom University (Tel-U) melakukan transformasi. Penyatuan empat institusi ini ternyata juga menjadi inspirasi bagi perguruan tinggi lain untuk melakukan hal yang sama. Salah satunya dari Tim Semen Gresik.
Selasa (18/11) lalu, empat orang perwakilan dari Semen Gresik Foundation (SGF) dan Sekolah Tinggi Manajemen Semen Indonesia (STiMSI) datang berkunjung ke kampus Tel-U. Mereka adalah Manajer SDM SGF, Zulynur Indrawati, Sekretaris Pengurus SGF, Ahmad Jakfar, Kepala Bagian Umum dan Keuangan STiMSI, Dwi Hapsari, dan Ka. Prodi Manajemen STiMSI, Hadi Cahyono.
Keempatnya bertolak dari Jawa Timur untuk menemui Rektor Tel-U, Prof. Ir. Mochamad Ashari, M.Eng., Ph.D., dan Wakil Rektor II, Djusnimar Zultilisna, Dra. Akt., M.M., beserta jajarannya. Tujuannya kali ini untuk melakukan studi banding terkait transformasi yang hendak dilakukan Semen Gresik Foundation.
Menurut pihak SGF, transformasi yang dilakukan adalah mendirikan Universitas Internasional Semen Indonesia (UISI). Mereka mengikuti peraturan yang ditetapkan oleh Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi (DIKTI) dalam menyelenggarakan pendidikan universitas minimal memiliki 10 program studi.
Pada kesempatan itu Prof. Ashari memaparkan sejarah Telkom University yang sebelumnya merupakan penggabungan dari empat institusi pendidikan, Institut Teknologi Telkom, Institut Manajemen Telkom, Politeknik Telkom, dan Sekolah Tinggi Seni Rupa dan Disain Indonesia (STISI) Telkom.
โEmpat Institusi itu dikelola oleh yayasan yaitu Telkom Foundation. Dahulu, Telkom Foundation mendapat dukungan penuh dari PT Telkom salah satunya berupa investasi tanah yang kini menjadi Bandung Technoplex berdiri,โ jelasnya. (Purel/DH)