Telkom University Creative Center (TUCC), Media Kolaborasi Civitas Akademik dan Industri Kreatif

Bandung, Telkom University – Setelah sukses membangun pusat pengetahuan bernama “Open Library”, Telkom University pada pekan mendatang akan meresmikan fasilitas bernama Telkom University Creative Center (TUCC) sebagai pusat kajian ilmu di bidang industri kreatif yang akan menjadi Creative Hub bagi pelaku industri seperti pemerintah, civitas akademika, dan masyarakat umum.

Acara peresmian TUCC akan dilaksanakan di Area Taman Gedung Sebatik, Fakultas Industri Kreatif (FIK), Telkom University. Jl. Telekomunikasi No. 1, Bandung, pada Selasa (9/5/17). Peresmian ini akan dihadiri oleh Rektor Telkom University, Prof. Ir. Moch. Ashari, M.Eng., Ph.D. dan Bupati Bandung, H. Dadang M. Nasser.

Dekan Fakultas Industri Kreatif (FIK), Dr. Agus Achmad Suhendra, mengungkapkan TUCC tidak hanya bagi civitas akademika tapi dibuat untuk industri kreatif dan masyarakat “TUCC merupakan fasilitas yang dimiliki FIK, tidak hanya untuk civitas akademika, tapi juga bagi industri dan masyarakat umum. Target kita dengan TUCC ini tentu mahasiswa, di dalam TUCC ini terdapat Studio, Bengkel Seni, Galeri. TUCC ini bagi mahasiswa merupakan tempat untuk praktek ilmu dan media untuk memamerkan hasil karyanya di Galeri Idealoka.”

Agar termanfaatkan dengan baik, TUCC memiliki berbagai fasilitas lengkap yang terbagi menjadi tiga lantai. Lantai pertama, TUCC memiliki Studio Seni Rupa dan Bengkel Desain Produk. Di lantai berikutnya terdapat Galeri Idealoka, yang merupakan tempat untuk menampilkan karya-karya para mahasiswa dalam bentuk pameran. Di lantai terakhir, ada Studio Desain Komunikasi Visual. Tidak hanya itu saja, TUCC memiliki Garden Gallery yang biasa digunakan untuk Closing Art Performance dan Press Conference.

TUCC sendiri berpeluang untuk memberikan non-tuition fee bagi Telkom University, mengingat TUCC dapat digunakan oleh seniman luar dan tersedianya layanan jasa di bidang art & design bagi industri.

Galeri ini juga kita tawarkan ke desainer dan seniman luar, apabila mereka mau membuat pameran di sini (TUCC), bisa saja namun sifatnya komersial (non-tuition fee). Kita juga memberikan layanan konsultasi, pelatihan, desain (produk, fashion, interior) di bidang art & design bagi masyarakat seperti UKM yang menginginkan mempelajari desain packaging dan produk bisa kami bantu.” ungkap Agus.

Acara peresmian dengan tema “Creating Harmony Collaboration In Creative Industry” ini melambangkan kolaborasi antara civitas akademika, artist / designer, industri dan masyarakat luas.

“Kami begitu berharap dengan adanya TUCC, iklim akademik bisa lebih kondusif. Mahasiswa lebih sering berkarya karena mempunyai media dan menggelar pameran, para dosen juga bisa melakukan aktualisasi diri di bidang seni dan desain. Memberikan layanan dan pelatihan kepada industri. Sehingga terjadi harmonis dengan industri dan masyarakat.” tutupnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *