Katapang, Kabupaten Bandung – Sejak dibuatnya Peraturan Presiden No.15 / 2018 mengenai penanggulangan Sungai Citarum, semua pemangku kepentingan bekerjasama untuk memulihkan sungai yang beberapa waktu lalu mendapat predikat sebagai salah satu sungai terkotor di dunia.
Beragam langkah dilakukan seperti melibatkan perguruan tinggi melalui Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik Citarum Harum, meningkatkan kesadaran masyarakat dan penyerahan alat olah sampah (Incinerator) seperti yang dilakukan pada Selasa, (31/7) di bantaran sungai Citarum sektor 8.
Telkom University menjadi bagian dari 2600 mahasiswa dari perguruan tinggi lain yang ikut berkontribusi mensukseskan program Gebyar Edukasi 3R KKN Tematik Citarum Harum yang berlangsung dari 16 Juli hingga 29 Agustus ini.
โPak Presiden menargetkan 7 tahun untuk pemulihan, namun saya harap dalam 2 tahun kedepan akan ada perubahan yang signifikan berkat kegiatan kita iniโ ungkap Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi, Mohammad Nasir.
Selain dua Incinerator yang kapasitas olah sampahnya mencapai 120 ton perhari, Nasir dikawal rektor Telkom University, Prof. Ir Mochamad Ashari menanam beberapa bibit pohon Damar dan bibit Kopi di bantaran sungai Citarum. Lingkungan sungai yang selama ini gersang, diubahnya menjadi lebih hijau nan asri.
Melalui kegiatan ini diharapkan mahasiswa Telkom University bersama perguruan tinggi lain mampu meningkatkan kesadaran masyarakat, memberikan edukasi tentang pentingnya peran Sungai Citarum sebagai sumber kehidupan.