Tim peneliti Telkom University (Tel-U) yang diketuai oleh Dr. Hanif Fakhrurroja, S. Si., MT. berhasil mendapatkan hibah pendanaan riset dan inovasi rekacipta pada Matching Fund Kedaireka 2023. Rekacipta ini merupakan sebuah pengembangan sistem meter air prabayar menggunakan token STS (Standard Transfer Specification) berbasis Internet of Things (IoT). Bersama mitra Dunia Usaha Dunia Industri (DUDI) PT Multi Instrumentasi, produk inovasi ini dikembangkan sebagai solusi dalam menurunkan angka volume air tak berekening (non-revenue water) akibat pembacaan meter manual.
Pengusul dan anggota tim peniliti pada rekacipta ini merupakan kolaborasi dari 4 Dosen dari Fakultas Rekayasa Industri (FRI) yaitu Dr. Hanif Fakhrurroja, S.Si, M.T, Taufik Nur Adi, Ph. D., Ahmad Musnansyah, MS., dan Dita Pramesti, M.Si., 2 dosen dari Fakultas Teknik Elektro (FTE) yaitu Dr. Yudha Purwanto, MT dan Dr. Surya Michradi Nasution, MT., 4 Praktisi eksternal yaitu Harry Bangkit., M.Si dan Ipin Aripin (BRIN), Ir. Mula Wangsaputra (PT Dirgantara Indonesia), dan Muhamad Sani Aji R., A.Md (PT Manvis Teknologi Enjinering) serta 23 mahasiswa Tel-U dari berbagai disiplin ilmu.
Dilatarbelakangi oleh kendala pada penagihan biaya konsumsi air Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM), rekacipta ini dikembangkan untuk memudahkan sistem pembayaran melalui token prabayar dan meningkatkan efisiensi proses bisnis PDAM. Dengan pendekatan Design Thinking, rekacipta ini diciptakan untuk menjawab tantangan transformasi digital layanan publik PDAM dan permasalahan kurangnya produksi dalam negeri (terutama TKDN) pada produk meter air prabayar berbasis token yang lebih terjangkau.
Sebagai informasi, rekacipta ini merupakan pengembangan lanjutan dari rekacipta pada Program Matching Fund Kedaireka Tahun 2022 yaitu “Automated Water Meter Reading Berbasis Internet of Things”. Rencananya mengusulkan kelanjutan riset ini ke program Matching Fund Kedaireka Tahun 2024 agar dapat segera dilakukan Proof of Concept (PoC) oleh PDAM terhadap sistem yang sudah dikembangkan sehingga dapat segera diimplementasikan ke pelanggan PDAM.
“Harapannya penelitian ini kembali mendapatkan pendanaan dari Program Matching Fund Kedaireka Tahun 2024 agar proses hilirisasi atau komersialisasi produk meter air prabayar ini berjalan lancar dan mendapatkan lisensi agar dapat diproduksi masal” ungkap Hanif
Rangkaian kegiatan dalam pengembangan rekacipta ini juga tidak terlepas dari dukungan institusi dan seluruh stakeholder yang terlibat dalam proyek ini. Mitra Dunia Usaha Dunia Industri (DUDI) juga menyambut dengan antusias dan mendukung penuh pengembangan inovasi ini agar dapat dimanfaatkan dengan segera.
“Alhamdulillah semua pihak di Telkom University sangat membantu proses pengembangan inovasi ini. Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu kelancaran pengembangan produk inovasi ini.” ujar Hanif
Penulis: Budhi Leksona Anwar | Editor: Daris Maulana | Foto: Public Relations